Ditemukan Struktur Diduga Bangunan Candi, Konon Permukiman Umat Budha

Senin, 14 Desember 2020 – 00:22 WIB
Bangunan yang diduga candi hasil ekskavasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Foto: ANTARA/Ho TACB Indramayu

jpnn.com, INDRAMAYU - Sebuah struktur yang diduga kuat merupakan bangunan candi ditemukan di Desa Sambimaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Kami berhasil menemukan 21 susunan lapisan bata merah dan menemukan sudut bangunan yang diduga candi," kata Ketua Tim Penelitian Dan Penyelamatan Situs Dingkel Indramayu Soni Prasetiya Wibawa melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/12).

BACA JUGA: Heboh Penemuan Arca Manusia Memakai Topi, Kondisinya Utuh, Konon Termasuk Ras Negroi

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten saat itu tengah melakukan ekskavasi terhadap temuan struktur bata di Desa Sambimaya.

Soni mengatakan, tim juga menemukan lantai bangunan dan fragmen atau pecahan stupa yang berbahan bata merah.

BACA JUGA: Sebelum Tewas, MR Tinggalkan Tulisan Rafi Cinta Mati Vita

Tidak hanya itu, ada beberapa temuan lainnya seperti pecahan keramik Eropa, fragmen tepian gerabah dan arang.

"Temuan di situs Dingkel ini sangat menarik bagi tim," katanya.

BACA JUGA: Warga Mengintai Gerak-gerik Tiga Wartawan, Tertangkap Basah

Arkeolog senior sekaligus ahli candi Indonesia Prof Dr Agus Aris Munandar menyatakan, situs Dingkel ini merupakan sebuah kawasan atau kompleks permukiman umat Budha pada masa itu.

Melihat dari hasil temuannya, Agus tidak menampik situs ini memiliki kesamaan dengan situs Batujaya di Karawang dan situs Muaro Jambi di Jambi.

"Saya meyakini ada reruntuhan stupa besar di kawasan itu dan perlu dilakukan penelitian dan ekskavasi secara berkala agar segera terungkap," katanya.

Sementara Ketua TACB Kabupaten Indramayu Dedy S Musashi mengatakan, dengan adanya temuan struktur yang diduga candi, berarti peradaban di Indramayu sudah lengkap yakni dari masa Prasejarah, Hindu, Budha, Islam dan kolonial.

Pada masa Prasejarah, kata Dedy, terbukti dengan ditemukannya fosil stegodon dan gigi Carcarocles Megalodon atau ikan hiu purba di Ciwado Kecamatan Terisi yang hidup pada masa miosin hingga plestosin akhir kira-kira 2,6 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu.

Masih di tempat yang sama, juga ditemukan tradisi batu besar (megalitik) yang hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk sarana pemujaan.

"Indramayu ini kaya dengan tinggalan cagar budaya. Dari fosil, candi, masjid kuno sampai makam belanda (kerkoof) dan bangunan bergaya Eropa kita punya," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler