Diterjang Angin, Heli TNI AD Jatuh di Mapenduma

Selasa, 17 Mei 2011 – 13:17 WIB
TIMIKA - Sebuah helikopter milik Penerbangan TNI AD (Penerbad) berjenis H-5105 (Bell-412), terjatuh di Kampung Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (16/5) sekitar pukul 10.58 WIT kemarin.

Heli yang bertujuan ke Kenyam itu, berangkat dari hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika, sekitar pukul 09.31 WITHeli tersebut dipiloti Kapten Cpn Supriyadi, co-pilot Letda Cpn Abdi dan mekanik Praka Muhadi

BACA JUGA: 12 Ribu Polisi Amankan Waisak di Sumut

Heli mengangkut sejumlah penumpang masyarakat sipil.

Beruntung, dari kecelakaan tersebut, tidak ada korban nyawa
Hanya saja, awak dan beberapa penumpang heli dilaporkan mengalami luka di beberapa bagian tubuh mereka.

Awak heli sendiri telah dievakuasi dari lokasi kejadian menuju Timika, menggunakan heli Airfast

BACA JUGA: Cuti Bersama, Pasien Rawat Jalan Terlantar

Pilot Kapten Cpn Supriyadi yang mengalami luka ringan dan mekanik heli, sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.

Saat ditemui Radar Timika (grup JPNN) di UGD RSMM Timika, Kapten Supriyadi mengatakan bahwa kecelakaan helikopter terjadi pada saat heli sedang landing dan tiba-tiba terhempas lantaran diterjang tiupan angin kencang
Ia sekaligus membantah kabar yang menyebutkan heli jatuh lantaran mengalami gangguan mesin atau sejenisnya.

"Saat kami landing dan kaki heli sudah menginjak tanah, tiba-tiba dari kiri belakang berhembus angin kencang, sehingga heli terhempas ke kanan," papar Supriyadi.

Supriyadi juga mengatakan, ketika heli terhempas oleh terjangan angin ke arah kanan, sebenarnya dirinya sudah berusaha untuk menstabilkan heli kembali

BACA JUGA: PNS Banyak yang Ngantor

Namun, usaha yang dilakukannya tidak banyak membuahkan hasil, sebab heli tetap terhempas dan akhirnya jatuh ke helipad.

Ditegaskan pula oleh Supriyadi, jatuhnya heli penerbad itu bukan karena gagal landing atau kerusakan pada heli maupun kondisi landasan (helipad)Akan tetapi, jatuhnya heli itu murni kecelakaan akibat angin kencang yang muncul secara tiba-tiba.

Dikatakannya, jumlah penumpang yang berada di heli seingatnya sekitar delapan hingga sembilan orang, selain tiga awak heli"Ada penumpang sekitar delapan sampai sembilan orangSaya tidak tahu pasti," ujarnya.

Sementara, Praka Muhadi yang menjadi mekanik heli tersebut, juga membenarkan bahwa helicopter dalam kondisi normal dan laik terbangMuhadi juga menyatakan hal yang sama dengan Kapten Supriyadi, bahwa heli jatuh lantaran terpelanting akibat angin kencang yang berhembus tiba-tiba saat heli melakukan landing.

Akibat kecelakaan itu, Kapten Supriyadi hanya menyalami luka ringan, yaitu luka lecet pada betis kanan dan pergelangan kaki kanannya terkilirSedangkan Praka Muhadi mengalami luka robek kecil di dahi kanan, serta kaki kirinya terkilir.

Baik Kapten Supriyadi maupun Praka Muhadi tidak perlu menjalani rawat inap dari RSMMMereka hanya mendapatkan rawat jalan, lantaran luka yang dialami tidak memerlukan perawatan khusus.

Dr Abraham Bramy sebagai dokter UGD RSMM yang menangani luka Kapten Supriyadi dan Praka Muhadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/5) kemarin, membenarkan bahwa keduanya tidak dirawat inap, lantaran luka yang dialami mereka tidak membutuhkan perawatan khusus.

"Mereka tidak kami rawat inap, tetapi cukup rawat jalanKarena luka yang dialaminya hanya luka ringan yang tidak membutuhkan perawatan khusus," terang Dr Bramy.

Bramy menjelaskan, sebelum mengijinkan korban untuk rawat jalan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X (X-ray)Namun tidak ditemukan adanya luka parah atau luka dalam"Tadi sudah saya rontgen, tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ungkapnya.

Sebelum menerima kedua pasien tersebut, Dr Bramy mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi dari TNI AD, bahwa ada korban heli jatuh yang akan dirawat di RSMM TimikaSehingga pihaknya sempat bersiaga dan menyiagakan beberapa petugas medis untuk situasi darurat.

"Awalnya kami diminta bersiap oleh TNI ADBahwa ada anggota TNI korban jatuhnya heli sedang menuju RSMMJadi, tadinya kami siagakan petugas untuk situasi daruratTapi syukurlah, yang datang hanya dua dan keduanya hanya mengalami luka ringanArtinya semua baik-baik saja," paparnya.

Informasi yang dihimpun Radar Timika, heli yang jatuh itu kini mengalami kerusakan berat, dan masih berada di lokasi awal terjatuhnyaSampai berita ini ditulis Senin malam, belum berhasil diperoleh konfirmasi dari pejabat terkait lainnya berkenaan dengan jatuhnya heli tersebut(sms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berangkat Haji Tunggu 8 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler