Diterjang Banjir, Jembatan di Simpati Pasaman Putus Total

Senin, 12 April 2021 – 22:21 WIB
Sebuah Jembatan di Kampung Marapak, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, putus total akibat diterjang banjir. Foto: Antara/HO- BPBD Pasaman

jpnn.com, PASAMAN - Banjir melanda Kampung Marapak, Jorong Salareh Aia, Nagari Alahan Mati, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu (11/4) pukul 16.00 WIB.

“Saat ini kondisi air sungai sudah mulai surut. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tetapi sebuah jembatan putus usai diterjang banjir,” kata Kepala BPBD Pasaman Ricky Riswandi di Lubuk Sikaping, Senin (12/4).

BACA JUGA: Pembunuhan Sadis Aydillah Safitri Akhirnya Terungkap, Motifnya Ternyata

Kronologis pada saat hujan lebat dengan waktu 2,5 jam, sehingga meluapnya air sungai Batang Nigi dan sungai Batang Pulan dengan ketinggian mencapai dua meter.

Debet air yang terus meningkat dan arus yang deras mengakibatkan jembatan Marapak ambruk tergerus air sepanjang 6 meter karena pondasi jembatan sebelah timur runtuh.

BACA JUGA: Mensos Tri Rismaharini Turun Langsung ke Lokasi Jembatan Putus di Magetan

Panjang jembatan itu yakni 25 meter dan sebagian tersisa 12 meter miring sehingga tidak bisa dilalui oleh masyarakat setempat, katanya.

Selain itu beberapa rumah warga tergenang air dengan ketinggian 30 centi meter di Kampung Sipisang dan bendungan Labuak Tanah Tiwi di Tanjuang Medan, mengalami kerusakan.

BACA JUGA: Razia, Belasan Pasangan Bukan Muhrim Diamankan dari Sejumlah Penginapan

Selanjutnya beberapa sawah masyarakat rusak akibat tergenang air dengan kondisi 10 hari siap tanam di Mudiak Nigi, Kampung Baru, Jorong Bukik Malintang.

Ia menjelaskan pihak Pusdalops BPBD Pasaman telah melakukan kordinasi dengan Pemerintahan setempat dan melakukan assessment atau kaji cepat ke lokasi.

Kebutuhan mendesak masyarakat yakni sementara pembuatan jembatan darurat menggunakan material kayu atau pohon kelapa.

Sementara itu Camat Simpati Yuliadwar mengatakan, kerugian akibat jembatan ambruk itu mencapai lebih kurang Rp300 juta, untuk berjumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak masih dalam pendataan.

BACA JUGA: Brigadir AG dan Briptu DK Dipecat, Kapolres: Perbuatan Mereka Sudah Tak Bisa Ditolerir

Akibat banjir ada juga sawah masyarakat yang tertimbun pasir dan batu sebanyak 10 haktare untuk kerugiannya masih didata.(antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler