Diterkam Cheetah, Selamat karena Pura-pura Mati

Minggu, 06 Mei 2012 – 12:42 WIB

PORT ELIZABETH – Sebuah insiden mewarnai liburan Archie D’Mello dan istrinya, Violet, 60, di Afrika Selatan (Afsel). Paket wisata kado spesial dari D’Mello untuk sang istri itu berubah menjadi petaka saat mereka jalan-jalan di Suaka Margasatwa Kragga Kamma, dekat Port Elizabeth, sekitar 770 kilometer sebelah timur Cape Town.

Dua ekor cheetah (sejenis macan tutul) pada salah satu wahana secara tiba-tiba menerkam dan menyerang Violet saat dia asyik berfoto dengan mereka. Akibat serangan dua hewan bernama Mark dan Monty itu, Violet menderita luka di bagian kaki dan kepala. Beruntung, serangan sepasang cheetah yang berusia sekitar empat tahun itu tak sampai merenggut nyawa turis asal Aberdeen, Skotlandia, tersebut.

’’Cheetah yang pertama mencakar-cakar tubuh saya. Tak lama kemudian, yang kedua giliran mencakar. Salah satu dari mereka lantas menggigit leher saya,’’ cerita Violet.
Violet yang ketakutan pun semakin panik. Dia berteriak minta tolong dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan. ’’Saya berusaha melindungi leher dan kepala saya.

Tetapi, mereka menggigit kaki dan juga badan saya di bagian dekat ginjal,’’ lanjut ibu dua anak tersebut, seperti dilansir Daily Mail kemarin (5/5). Darah bercucuran dari kaki dan kepala perempuan berambut hitam tersebut.

Dalam ketidakberdayaannya, Violet masih ingat untuk bersikap tenang. Karena tak bisa melawan dua binatang buas itu, dia berpura-pura mati. ’’Hati kecil saya berkata, "Jangan bergerak, jangan beraksi. Pura-pura mati.’ Itulah yang saya lakukan,’’ ungkapnya. Saat Violet berpura-pura mati itu, seseorang berhasil menakut-nakuti dua cheetah itu dengan tongkat.

Begitu dua hewan tersebut melepaskan Violet, Archie pun langsung menggendong istrinya. Mereka lantas pergi ke klinik terdekat. Luka-luka di tubuh Violet dibersihkan. Dokter membalutkan perban pada kepala, perut, dan kaki perempuan yang baru merayakan ulang tahunnya tersebut. Selain itu, dokter membekalinya dengan antibiotik dan obat antinyeri.

Violet menuturkan bahwa serangan Mark dan Monty tak terduga. Saat itu, dia berusaha menenangkan seorang bocah laki-laki yang ketakutan karena kakak perempuannya tiba-tiba diserang salah satu dari cheetah itu. Tiba-tiba, serangan berubah mengarah pada dirinya. Dia pun tersungkur ke tanah. Ironisnya, saat itu Archie justru asyik mengabadikan momen ketika sang istri menjadi bulan-bulanan.

’’Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Pemandu kami saat itu tak membawa tongkat untuk menghalau. Untung, seorang perempuan dari bagian resepsionis lantas mendatangi kami sambil mengacung-acungkan tongkat ke arah dua cheetah itu,’’ papar pria 64 tahun yang berprofesi sebagai pilot helikopter tersebut. Dia menambahkan, cheetah tersebut menyerang istrinya selama tiga menit.

Mike Cantor, park manager Kragga Kamma, sangat menyesalkan insiden yang menimpa Violet. Wahana yang menjadi kandang Mark dan Monty masih ditutup hingga kemarin. Pihak suaka margasatwa masih menginvestigasi untuk mencari tahu penyebab mengamuknya dua cheetah yang diasuh sejak bayi tersebut.

’’Ini bukanlah peristiwa yang sering kami alami. Insiden seperti ini sangat jarang terjadi. Karena itu, kami masih menyelidiki apa penyebab dua peliharaan kami ini menjadi agresif. Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicunya,’’ ungkap Cantor. Dia menduga situasi kandang yang terlalu ramai atau terlalu banyaknya pengunjung menjadi salah satu faktor penyebab. (dailymail/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Iseng Kacaukan Sekolah dengan Bom Rakitan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler