Ditikam Kekasih Saat Telanjang di Kamar Mandi

Rabu, 28 Agustus 2013 – 09:36 WIB

PONDOKGEDE – Misteri kematian Rachmawati di kontrakan kekasihnya, perlahan-lahan mulai terungkap. Kepolisian mengantongi sejumlah bukti bahwa kekasih korban, HS alias Mance (24), sebagai pelakunya.
 
Seorang penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan kasus pembunuhan Putri Rachmawati (23) sudah terungkap. Pelaku tak lain merupakan kekasihnya sendiri HS alias Mance (24) yang menghabisi nyawa korban ketika berada di dalam kamar mandi sedang buang air kecil.

’’Sudah terungkap. Kami ke sini sedang mencari barang bukti (pisau) yang dipakai pelaku,” ujar anggota polisi tersebut.

BACA JUGA: Diduga Dibunuh karena Hamil

Tercatat penyidik dari Polda Metro Jaya dua kali mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Raya Jatiwaringin Gang Swadaya 1 RT 01/02, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.

Sebanyak lima orang penyidik langsung meminta kepada pengurus RT setempat mendampingi mencari barang bukti serta memeriksa rumah kontrakan HS.

BACA JUGA: Diberi Minum Langsung Teler, Saat Bangun Siswi SMA sudah Bugil

Pertama petugas datang ke TKP sekitar pukul 20.00. Karena keburu dikerumuni warga, petugas pun akhirnya meninggalkan lokasi. Sekitar pukul 22.30, petugas kembali datang.

Petugas langsung membongkar tutup saluran air persis di samping kanan gang keluar rumah kontrakan HS. Di situ petugas mencari sebilah pisau yang digunakan pelaku menghabisi nyawa korban.

BACA JUGA: Pura-pura Beli Perhiasan, Gasak 60 Gram Emas

Sayangnya, tebalnya lumpur di saluran air membuat petugas kesulitan. Akibatnya, tak ditemukan senjata tajam di tempat tersebut. Sedangkan, di dalam mobil minibus terdapat dua orang diduga HS dan temannya Y. Diduga petugas mencari barang bukti pisau itu berdasarkan keterangan HS yang mengakui perbuatannya. ’’Dibuang di depan (saluran air),” kata anggota itu.

Bersamaan dengan itu, petugas masuk ke dalam rumah kontrakan HS. Setelah menyalakan lampu, petugas membuka gorden jendela, kemudian memeriksa kamar mandi yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa mahasiswi Perbanas, Jakarta itu.

Di dalam rumah kontrakan tersebut, terlihat beberapa barang milik korban maupun pelaku berupa barang elektronik dan pakaian. Petugas kemudian meninggalkan lokasi sekitar pukul 23.00. Sementara warga yang berdatangan penasaran ingin melihat pelaku. Bahkan, sejumlah warga terlihat geram kepada pelaku.

Informasi dari anggota itu menyebutkan, motif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran kekasihnya itu hamil. Korban meminta kandungannya itu jangan digugurkan, namun permintaan itu ditolak.

Saat itu juga keduanya sempat terlibat cekcok sebelum korban ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Sumber Radar Bekasi (Grup JPNN) yang enggan disebut namanya menyebutkan, sebelumnya korban pernah melakukan aborsi atas permintaan pelaku. Namun, yang pertama dituruti oleh korban. Diduga kali ini, korban menolak untuk menggugurkan kandungannya sebelum ditikam lehernya dari belakang.

’’Gua bilang, "kalau lu (HS) cinta, ngapain digugurin",” kata sumber itu saat berbincang dengan HS beberapa waktu lalu menceritakan kembali.

Meski demikian, sejumlah perwira di Kepolisian baik Polsek Pondokgede, Polresta Bekasi Kota, dan Polda Metro Jaya mengaku masih melakukan penyelidikan, dengan memintai keterangan dari tujuh orang saksi.

Padahal informasi yang berhasil dikumpulkan di lapangan, lima orang saksi di antaranya sudah dipulangkan. Hanya menyisakan HS dan Y. Belum diketahui keterlibatan Y dalam kasus ini.

Diberitakan sebelumnya, Putri Rachmawati (23), ditemukan tewas dengan luka sayat di leher di dalam kamar mandi rumah kontrakan teman lelakinya. Ironisnya, saat ditemukan korban dalam kondisi telanjang, Sabtu (24/08) malam.

Kali pertama jasad perempuan berparas cantik ini ditemukan oleh pacarnya, HS (24) usai pulang bekerja sekitar pukul 20.00. HS ketika itu langsung masuk ke dalam rumah kontrakannya dan mendapati pacarnya sudah tak bernyawa di dalam kamar mandi. Seketika, HS berteriak meminta bantuan.

Warga yang mendengar teriakan pria asal Bogor itu, kemudian mendatangi rumah kontrakan berukuran 3 x 5 meter tersebut. Adalah Mubarok, tetangga depan Herman yang pertama kali mengangkat jasad Sales Asociate, Seven Eleven di Salemba, Jakarta Pusat itu bersama dengan HS untuk dievakuasi ke ruangan depan. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMP Diperkosa Teman Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler