Ditemui Cenderawasih Pos (JPNN Group(, saat berada di Mapolres Merauke, korban menceritakan kasus penganiayaan yang dialaminya itu berawal saat dirinya bersama dengan 4 teman lainnya, berangkat ke salah satu rumah warga yang juga pemilik counter HP di pinggir kali, Pintu Air Transito.Saat sampai, petugas counter menyampaikan jika pemilik rumah sedang keluar namun sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Korban pun diminta untuk menunggu.
Ketika hendak duduk di kursi, pelaku yang identitasnya belum diketahui korban itu datang dalam keadaan mabuk. ‘’Dia (pelaku) langsung bertanya, kalian sudah kenal nama saya. Lalu keponakan saya bernama Willem jawab tidak kenal. Pelaku kembali bilang kalian harus tahu nama saya,’’ jelasnya. Setelah itu, pelaku langsung memukul keponakan dari korban tersebut 1 kali.
Setelah memukul keponakannya, pelaku kemudian menuju korban dan mengangkat dagu korban. Tak menyangka, pisau dapur yang dibawa pelaku sudah ditancap di bagian rahang sebelah kiri korban. Setelah menganiaya korban itu, pelaku langsung kabur.
‘’Saya tidak kenal nama, tapi kalau ketemu saya kenal wajah. Karena saya biasa ketemu dia,’’ katanya. Sementara itu, pisau dapur yang tertancap di rahang kiri korban berhasil dikeluarkan saat berada di rumah sakit. ‘’Kedalaman luka sekitar 3 cm, sementara bagian daging 3 jahitan dan bagian kulit 4 jahit,’’ tambah korban yang saat itu bagian yang terluka masih dibalut kain putih. (ros)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paksa ABG Nonton Film Porno, Warga Merauke Dipolisikan
Redaktur : Tim Redaksi