Ditjen Holtikultura Gelar Operasi Pasar Komoditas Bawang Merah dan Putih

Jumat, 05 April 2019 – 15:03 WIB
Ditjen Holtikultura Kementan menggelar operasi pasar komoditas bawang merah dan putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (5/4). Foto : Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar untuk komoditas bawang merah dan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (5/4) ini.

Ditjen Holtikultura Kementan berharap operasi pasar mampu menstabilkan harga pasokan bawang.

BACA JUGA: FAO Puji Pertanian Indonesia

"Kami melakukan operasi pasar, karena terjadi lonjakan harga. Makanya kami lakukan operasi pasar," kata Direktur Sayuran dan tanaman obat Ditjen Holtikultura Kementan Muhammad Ismail Wahab saat dihubungi, Jumat ini.

Dia mengatakan, Ditjen Holtikultura Kementan melakukan operasi pasar di dua tempat yakni Jakarta dan Surabaya. Sebab, harga bawang di dua kota tersebut masih terbilang tinggi.

BACA JUGA: Indonesia Dukung FAO Wujudkan Ketahanan Pangan Asia Tenggara

"Insyaallah akan dilakukan operasi tiga hari berturut-turut untuk menstabilkan harga," ucap dia.

Kasubdit Tanaman Obat Ditjen Holtikultura Kementan Wiwi Sutiwi menyebut, pihaknya telah melakukan penelitian harga bawang. Hasil penelitian, harga bawang merah menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Sementara itu, harga bawang putih telah mencapai Rp 35 ribu per kilogram.

BACA JUGA: NTP Turun, Kementan: Hati-Hati Dalam Menggunakan Data

"Operasi pasar ini tanda pemerintah perhatian. Sebab, saat ini terjadi kenaikan harga bawang merah. Kami ingin menstabilkan harga," ucap dia ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat ini.

Menurut dia, kenaikan harga bawang karena persoalan masa panen di tingkat petani. Dia mengatakan, masa panen mengalami kemunduran.

"Saat ini musim hujan. Jadi, panen mundur. Namun, stok cadangan bawang masih aman. Bawang merah, tersedia di bulan April 90 ribu ton. Sementara itu, kebutuhan bawang merah masyarakat, tidak jauh di angka tersebut," ucap dia.

Selain persoalan masa panen, harga bawang naik karena masalah distribusi. Saat ini, kata dia, pengusaha berpikir dua kali menyalurkan bawang ke Jakarta dengan harga kargo mahal.

"Kalau distribusi sudah ada informasi terkait biaya kargo mahal. Sudah diupayakan Pak Dirjen Holtikultura dengan bersurat ke instansi terkait meminta kemudahan," ucap dia.

Dalam operasi pasar ini, Ditjen Holtikultura Kementan menjual harga bawang merah Rp 20 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 18 ribu per kilogram.


Ditjen Holtikultura Kementan memberlakukan pembelian bawang maksimal untuk satu orang. Setiap orang hanya bisa membeli maksimal 5 karung bawang putih dan 2 karung bawang merah.

"Kami jual ke siapa saja. Terutama untuk pedagang di Pasar Induk Kramat Jati," ungkap dia. 

Sementara itu, Bagja, seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku, terjadi kenaikan harga bawang di Jakarta.

Posisi saat ini, harga bawang merah menyentuh Rp 40 ribu dari sebelumnya hanya Rp 25 ribu.

Di sisi lain, harga bawang putih saat ini mencapai 27 ribu dari harga sebelumnya mencapai Rp 18 ribu.

"Harga bawang itu sudah seminggu naik, ya," ucap dia di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat ini.

Bagja bersyukur Ditjen Holtikultura Kementan menggelar operasi pasar. Terlebih lagi, Ditjen Holtikultura Kementan membanderol dengan harga murah.

"Kalau harga beli Rp 18 ribu untuk bawang putih. Saya jual harga yang sebelum naik," pungkas dia.(mg10/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Musnahkan 6 Ton Benih Jagung Impor


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler