Ditjen Hortikultura Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hama Terpadu

Sabtu, 25 November 2023 – 18:37 WIB
Panen cabai di Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BANTUL - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan terus memimpin gerakan untuk mempromosikan pertanian ramah lingkungan.

Salah satu langkah kunci dalam arah keberlanjutan ini adalah Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT).

BACA JUGA: Bimtek Hortikultura Membawa Harapan Baru Bagi Petani di Desa

Berfokus pada peningkatan pengetahuan petani dalam hal keberlanjutan, PPHT bertujuan melatih mereka dalam analisis agroekosistem dan pengambilan keputusan terkait pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Di tengah upaya ini, hasil positif terlihat dalam panen cabai di Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

BACA JUGA: Kementan Dorong Peningkatan Produksi Bawang Putih Melalui Wajib Tanam & Produksi

Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra menyampaikan kolaborasi dengan IPB dalam PPHT cabai menghasilkan budidaya cabai yang tinggi produksi dan bebas pestisida melalui teknologi mikroba intensif.

"Ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan OPT, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keamanan konsumsi cabai," kata Jekvy dalam keterangannya, Sabtu (25/11).

BACA JUGA: Ini Upaya Ditjen Hortikultura Tingkatkan Daya Saing Jeruk Indonesia di Pasar Global

Bonjok Istiaji dari Institut Pertanian Bogor menegaskan komitmen IPB untuk mendampingi petani.

"IPB terus berupaya mendukung petani dengan penerapan teknologi mikroba intensif, seperti Trichoderma harzianum, PGPR, Cendawan endofit, Lecanicillum lecani, dan Rhodotorula minuta," kata Bojok Istiaji.

IPB juga memberikan pelatihan dalam memproduksi mikroba intensif kepada petani dan petugas POPT.

Ketua Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo Hana Dwi Santoso mengapresiasi bimbingan dari Ditjen Hortikultura, BPTPH, dan IPB dalam budidaya cabai tanpa pestisida kimia.

"Biaya produksi rendah dan hasil bagus membuat petani sangat diuntungkan," ungkap Hana Dwi Santoso.

Penerapan teknologi dan pendekatan ramah lingkungan seperti ini menjadi langkah penting untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan dan berkualitas. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler