jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akan memamerkan produk unggulan karya warga binaan pemasyarakatan (WBP) di ajang Trade Expo Indonesia ke-32 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City Tanggerang Selatan, pada 11-15 Oktober 2017. Event itu akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
“Dalam acara pameran Trade Expo Indonesia ke-32 tersebut akan didatangi oleh pembeli yang berasal dari 65 negara,” ujar pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Ma’mun yang didampingi Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi (Latkerpro) Harun Sulianto, Selasa, (10/10).
BACA JUGA: Atase Hukum RI Dampingi WNI Terdakwa Pembunuh Kim Jong-nam
Ma’mun menambahkan, dalam pameran itu juga akan dipamerkan produk eksklusif karya WBP terpidana mati wanita asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. Saat ini terpidana mati kasus narkoba itu menghuni Lapas Perempuan Yogyakarta.
Selain itu, ada pula karya napi teroris yang kini menghuni Lapas Semarang dan Lapas Madiun. “Mary Jane membuat karya batik tulis bermotif burung cendrawasih. Tak ketinggalan, napi teroris asal Lapas Semarang dan Lapas Madiun membuat karya kaligrafi di pameran,” tuturnya.
BACA JUGA: Kanwil Kemenkumham Kalsel Gelar SKB untuk Dokter dan Sarjana
Produk tas karya WBP binaan Jeera Foundation.
BACA JUGA: Menkumham Jelaskan Sistem Pemeringkatan Seleksi CPNS 2017
Namun, karya para WBP yang akan dipajang di Trade Expo Indonesia bukan hanya itu. Sebab, pengunjung stan Ditjen PAS juga bisa mencicip kopi racikan WBP.
Ma’mun mengatakan, ada barista yang digembleng di Rutan Kelas 1 Cipinang. “Hasil didikan dalam wadah Jeera Fondation di Rutan Cipinang,” ujarnya.
Selain itu, ada pula contoh produk-produk unggulan karya WBP se-Indonesia yang akan dipamerkan di ajang bergengsi tersebut. Produk-produk WBP itu memiliki kualitas ekspor karena sudah ada yang dipasarkan di mancanegara.
Di antaranya adalah mebel karya WBP Lapas Porong Jawa Timur, alat makan dari kayu asal Lapas Banyuwangi Jawa Timur, serta kursi rotan sintetis asal Lapas Narkotika Cirebon. “Kemudian bola kaki asal Lapas Kelas 1 Cirebon, tas kulit asal Rutan Cipinang, dan papan catur asal Lapas Toli-Toli,” kata Ma’mun memerinci.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas Gunung Agung, Ditjen Imigrasi Mendata WNA di Bali
Redaktur & Reporter : Antoni