jpnn.com - JAKARTA - Warga Bodok, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jinku Joni menyatakan akan tetap membulatkan tekadnya untuk melaporkan Gubernur Kalimantan Barat, Drs Cornelis ke Mabes Polri, pada Senin (30/9). Jinku mengaku melapor setelah sebelumnya ia ditodong pistol dan disiram kopi oleh sang Gubernur.
"Besok saya melaporkan semua kejadian ini. Saya bukan kabur dari Kalbar, saya datang ke sini untuk melapor," ujar Jinku dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu, (29/9).
BACA JUGA: Buya Syafii Nasihati Gita Agar jadi Patriot Sejati
Jinku mengaku sempat ditodong senjata serta dipukul ajudan gubernur di sebuah warung kopi setelah ia menunjuk-nunjuk mobil gubernur yang sedang melewati lokasi kejadian. Saat itu, kata dia, tak ada rekan yang dapat menolongnya.
"Masak saya hanya nunjuk itu mobil Gubernur saja, saya langsung didatangi begitu. Itu karena teman saya tanya itu siapa yang lewat, saya bilang gubernur, itu mobilnya. Tapi ajudannya langsung turun saat itu," kata Jinku. Pria asal Medan ini pun sempat menunjukkan baju yang dipakainya ketika dipukul. Namun, tidak terlihat bekas darah akibat keroyokan beberapa orang dari rombongan gubernur.
BACA JUGA: Gembleng Kader Garda Bangsa dengan Kursus Politik Aswaja
Sementara itu, kuasa hukum Jinku, Irwan Suhanto mengaku siap menghadapi resiko melaporkan Gubernur Kalbar tersebut. Termasuk jika dituntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik.
"Kami ke sini, berarti kami sudah tahu resikonya. Jadi ya kami siap menghadapinya. Kami sudah ada bukti-buktinya," ujar Irwan.
BACA JUGA: Komite Konvensi Pelototi Acara Ramah Tamah Gita
Sebelumnya diberitakan, pihak Gubernur Kalbar justru membantah cerita Jinku. Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar Numsuan Madsun di Pontianak, sebelum kejadian itu, Cornelis tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sanggau pada Kamis (26/9). Tujuannya untuk melantik Sekda Sanggau.
Acara pelantikan usai sekitar pukul 13.00 WIB. Numsuan yang ikut dalam rombongan menuturkan, setelah itu, Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Kalbar mengadakan pertemuan bersama kader partai.
Mengingat bukan acara kedinasan, rombongan lain meneruskan perjalanan ke Pontianak. Cornelis dan rombongan di luar staf dinas tetap di Kota Sanggau untuk temu internal partai.
Sekitar pukul 18.00 WIB, setelah acara internal partai selesai, rombongan mampir di Pasar Bodok, yang berada di luar Kota Sanggau. Gubernur singgah di sebuah warung kopi.
Diakuinya, di pasar tersebut juga ada camat, kepala polsek setempat, dan warga lain. Saat itulah, ada seorang warga yang datang dan menunjuk-nunjuk pada Gubernur dan berlanjut dialog kecil dengan gubernur.
Numsuan mengaku gubernur memang mempunyai senjata api yang kerap dibawa sebagai bagian dari perlindungan diri. Namun, saat itu senjata api tersebut disimpan di pinggang. Tapi tidak untuk menodong. Ia menyatakan Gubernur hanya terlibat pembicaraan santai dengan warga yang diketahui adalah Jinku, tanpa mengeluarkan pistolnya. Kedua belah pihak saling menyudutkan dalam peristiwa ini. Belum diketahui dengan jelas, siapa yang bersalah pada kejadian itu karena pihak kepolisian belum memberikan keterangan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Taksi Doakan Dahlan Iskan
Redaktur : Tim Redaksi