Dituding Jalankan Bisnis Haram di Penjara, Yayasan Jeera Buka Suara

Kamis, 04 Mei 2023 – 06:14 WIB
Pelatihan penghuni penjara oleh Jeera Foundation. Foto: dok Jeera Foundation

jpnn.com, JAKARTA - Founder Jeera Foundation Yamitema Laoly buka suara terkait tudingan aktris Tio Pakusadewo terkait bisnis dari penjara yang dilakukan anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.

Yamitema mengaku tudingan yang dilakukan aktris senior tersebut adalah bohong, sehingga dia binggung kenapa Jeera Foundation dituding melakukan bisnis di dalam lapas.

BACA JUGA: Gandeng Jeera Foundation, Kemenkumham Bekali WBP dengan Ilmu Barista

"Tudingan itu tidak benar sama sekali. Saya merasa heran dengan tuduhan melakukan monopoli bisnis, karena di dalam lapas ada banyak yayasan dan organisasi yang bekerja sama dengan pihak lapas. Jadi saya juga heran dengan tudingan monopoli bisnis di dalam lapas, dasarnya apa? Karena sepengetahuan saya ada beberapa lembaga yang bekerja sama dengan pihak lapas,” ujar Founder Yamitema Laoly kepada wartawan, Kamis (4/5)

Terpisah, Pimpinan Jeera Foundation Raden Gusti menuturkan awal mula dibentuknya yayasan ini berawal untuk membina para narapidana dalam mengembangkan diri, seperti melakukan banyak pelatihan. Sehingga setelah mereka bebas dari penjara dapat mengembangkan diri.

BACA JUGA: Soal Bisnis di Balik Penjara Versi Tyo Pakusadewo, Karutan Cipinang: Informasi Menyesatkan

“Saat itu Yamitema diundang salah organisasi kepemudaan yang bicara soal rencana melakukan pembinaan para napi, beliau merasa tergerak dengan semangat karena napi pasti ingin hidup lebih baik setelah keluar nanti, tetapi mereka tak punya skill sehingga kami bersepakat membentuk Yayasan Jeera ” kata Raden.

Raden mengatakan Jeera Foundation dibentuk pada 2016 lalu. Kala itu sekira 500 warga binaan sudah diberikan pelatihan di bidang keterampilan tas kulit, barista kopi, seni musik,barber, seni lukis, sampai membuat roti.

“Tujuannya nanti setelah selesai menjalani hukuman penjara mereka sudah mempunyai bekal keterampilan, apakah musisi, mau jadi pelukis, barista atau usaha kerajinan. Banyak dari mereka yang sudah berhasil, walau tentu tidak semua berhasil juga, tapi paling tidak Yayasan Jeera ini bisa memberikan berkontribusi bagi mereka,” ungkapnya.

Sementara, soal tudingan bahwa Yamitema Laoly terlibat dalam bisnis narkoba, Raden menegaskan itu adalah fitnah yang keji dan tidak berdasar.

"Ini pembunuhan karakter dan fitnah keji. Beliau orang yang anti dengan narkoba, karena itu dalam kepengurusan maupun warga yang dibina selalu dilakukan tes urine untuk dipastikan tak ada yang menggunakan narkoba,” tuturnya.

Raden menjelaskan Jeera Foundation telah bekerjasama dengan banyak pihak yang meliputi Lembaga Pemerintah, Lembaga Internasional, Lembaga Pendidikan, dan juga perusahaan swasta.

"Jeera itu pernah berkolaborasi dengan UNODC (PBB), Parson's School Of Design New York, Dewan Kesenian Jakarta, dan banyak lagi" ujar Raden.

Raden juga membenarkan, Tio Pakusadewo pernah menjadi pelatih dalam kegiatan pembinaan seni lukis Yayasan Jeera. Namun akhirnya dia diberhentikan akibat ada pelanggaran yang dilakukannya.

“Ya, benar beliau pernah terlibat di yayasan ini. Beliau pernah melakukan pelanggaran sehingga dikeluarkan dari program,” katanya.

Sementara Karutan Cipinang, Ali Sukarno mengatakan aktor Tio Pakusadewo memang pernah bergabung dengan program pembinaan yang diselenggarakan oleh Jeera Foundation yang bekerja sama dengan Seksi Bimgiat Rutan Cipinang.

“Artis senior ini pernah diminta untuk jadi salah satu pengajar di bidang seni lukis. Namun, Tio Pakusadewo pernah melakukan pelanggaran,” tuturnya.

Ali Sukarno mengatakan yayasan itu merupakan pihak ketiga yang ditunjuk melalui MoU.

“Lembaga ini bergerak dalam bidang pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi warga binaan Selama beberapa tahun jadi mitra pada bidang pembinaan, Jeera Foundation disebut telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan dan kemandirian warga binaan," kata Ali.

Adapun bidang kemandirian yang disponsori oleh Jeera Foundation di antaranya adalah pelatihan barista, pelatihan kerajinan kulit, pelatihan barbershop, pelatihan seni musik, pelatihan seni lukis, pelatihan seni peran, pelatihan pembuatan tempe, hingga pelatihan laundry.

Diketahui, dalam wawancara di Youtube Uya Kuya, Tio Pakusadewo menyatakan ada bisnis yang dikelola dan dimonopoli oleh anak Menteri Hukum dan HAM.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler