jpnn.com, JAKARTA - Anggapan bahwa rumah tahanan (rutan) penuh kekelaman tampaknya harus dibuang jauh-jauh. Kini, penghuni rutan bukanlah orang-orang yang meratap.
Bahkan, mereka memiliki sekian kegiatan produktif hingga bisa menatap kehidupan dengan lebih terang dan tenang. Tengoklah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas I Cipinang yang mendapat kesempatan untuk mengasah diri.
BACA JUGA: Permenkumham Pewarganegaraan Online atur Dua Asas Kewarganegaraan
Bahkan, WBP bisa berlatih menjadi peramu kopi alias barista di Jeera Foundation yang berdiri sejak 23 Juni 2016 lalu. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memang bekerja sama dengan Jeera Foundation guna memfasilitasi para WBP untuk memperoleh pelatihan menjadi barista.
Dengan pelatihan itu maka WBP di dalam rutan tidak sekadar menghabiskan masa tahanan, melainkan juga mengasah diri untuk memiliki jiwa social entrepreneurship. “Ada kurikulum yang diberikan disusun oleh Jeera Foundation bidang Diklat (pendidikan dan pelatihan, red) sehingga materi yang diberikan sangat bisa bersaing di dunia luar,” ungkap Alan, seorang WBP Rutan Cipinang yang mengikuti pelatihan, Jumat (11/8).
BACA JUGA: Layanan Kewarganegaraan Online Permudah Urus Status Anak Hasil Kawin Campur
Menurutnya, pelatihan dimulai dari pengetahuan dasar tentang tanaman kopi sampai cara menyajikannya menjadi minuman berkualitas baik. Setelah mendapat pelatihan materi dasar, peserta WBP akan dievaluasi oleh barista dan Q Grader untuk memperoleh sertifikat barista dari Jeera Foundation.
Pelatihan yang diberikan tidak sekadar teori dan praktik sekadarnya. Sebab, WBP bisa langsung terlibat dalam kafe yang dikelola Jeera Foundation di Rutan Cipinang.
BACA JUGA: Top, Fidusia Online Ditjen AHU Kemenkumham Raih Sertifikat Internasional
“Di kafe ini berbagai macam rasa kopi Jeera disediakan seperti paradise, black clara, tubruk jeera, dan premium jeera,” tutur Alan berpromosi.
Alan mengharapkan melalui program itu maka WBP bisa menjadi seorang barista andal. Sekain itu, katanya, pelatihan juga untuk memotivasi WBP untuk berkarya melalui program Second Change dari Jeera Foundation.
Pelatihan dari Jeera Foundation untuk para WBP tidak sekadar tentang menjadi barista. Sebab, ada pula program lainnya untuk membekali WBP dengan keahlian khusus yang bisa dimanfaatkan jika kelak kembali ke masyarakat. Misalnya, pelatihan multimedia yang meliputi fotografi dan musik.
Selain itu, ada pula pelatihan membuat kerajinan kulit seperti tas yang dikolaborasi dengan tenun khas Indonesia, aksesori tas, lukisan, gelang dan desain baju. Hasil karya WBP ini nantinya dipasarkan ke masyarakat.
“Bahkan ada juga yang memesan terlebih dahulu,” tutur Alan seraya tersenyum.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkumham Imbau OBH Gaet Mahasiswa Fakultas Hukum Jadi Paralegal
Redaktur & Reporter : Antoni