Dituding Menekan Jenderal Sigit, Megawati: Intimidasi Tak Diucap di Depan Umum

Rabu, 14 Agustus 2024 – 17:47 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa heran dengan pernyataan pihak tertentu yang menuding putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dia berkata demikian saat berpidato di sela-sela pengumuman Bakal Calon Kepala atau Wakil Kepala Daerah dari PDI Perjuangan di kantor partainya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

BACA JUGA: Tegas! Megawati Minta Pilkada 2024 Tak Diwarnai Kecurangan secara TSM

"Ada orang ngomong, lo, kok, saya katanya mengintimidasi Kapolri," kata Megawati bertanya-tanya, Rabu.

Dia membantah apabila dituding mengintimidasi hanya karena keinginan Presiden kelima RI itu bertemu Jenderal Sigit.

BACA JUGA: Ada Yang Mau Ambil Alih PDIP, Megawati Putuskan Batal Pensiun jadi Ketum

Megawati kemudian mengatakan intimidasi berarti mengancam secara diam-diam dan sembunyi ke pihak tertentu.

Dia menganggap sang penuding tak tahu aturan ketika mengartikan keinginan bertemu sebagai bentuk intimidasi kepada Jenderal Sigit.

BACA JUGA: Megawati Umumkan Ratusan Bakal Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP

"Ini orang, bukan orang Indonesia kurasa. Masa enggak mengerti orang aturan,” lanjut Megawati.

Toh, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menegaskan keinginan bertemu Jenderal Sigit bukan masuk intimidasi karena disampaikan secara terbuka.

“Kalau intimidasi, saya enggak ngomong di depan umum," ujar Megawati.

Toh, kata dia, bukan sebuah hal salah ketika dirinya memiliki keinginan bertemu Jenderal Sigit membahas isu terkini.

"Aku pikir, kenapa enggak boleh ketemu Kapolri? Kapolri-nya mau enggak ketemu sama saya," ujarnya.

Presiden Kelima RI itu menuturkan dirinya sebagai warga negara Indonesia, memiliki hak bertemu dengan Jenderal.

"Masa rakyat enggak boleh ketemu sama Kapolri? Kalau saya bilang mau ketemu Kapolri, Kapolri-nya, kan, semestinya buka pintu,” ungkap Megawati.

Dia mengingatkan awak media yang hadir dalam acara pengumuman pilkada tak memutarbalikkan hal yang disampaikan.

"Sebab, yang saya terangkan ini adalah perjuangan dan sejarah bangsa Indonesia,” tutur Megawati.

Dia kembali menyampaikan bahwa dirinya memang ingin bertemu Jenderal Sigit membahas isu ketidaknetralan aparat dalam ajang politik hingga dalam penegakan hukum. 

Megawati mengaku terusik dengan ketidaknetralan aparat karena tak sejalan dengan tujuan reformasi Polri.

"Nanti diundang apa tidak, enggak tahu. Nanti tahu-tahu perwakilan (kapolri yang menemui, red). Lihat saja nanti," ungkap Megawati. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler