Dituding Terima Orderan, Ketua KPU Sorong Siap Dipenjara

Senin, 13 Februari 2012 – 15:28 WIB

SORONG - Meski sempat tegang menyusul adanya interupsi yang disampaikan Ishak Rahareng, SH yang menyorot kinerja KPU Kota Sorong, namun  rapat rapat pleno terbuka dalam rangka pencabutan dan penetapan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Sorong periode 2012-2017 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sorong di Hotel Mariat, Sabtu (11/2) berlangsung lancar.
 
Dari hasil pencabutan nomor urut, nomor 1 adalah pasangan Hengky Rumbiak- Juni Triatmoko (Ruko), nomor urut 2 Yohanes Gefilem,SH.MM- Drs Yunus Waliulu, nomor urut 3 Drs  Ec.Lambert Jitmau- dr. Hj Pahimah Iskandar,  nomor 4, pasangan Ir Marthinus Salamala,MS- Petrus Fatlolon, SH MH dan nomor urut 5 adalah pasangan Orpha R. Osok,S.Th-Sanusi Rahaningmas.
 
Pencabutan nomor urut yang dipimpin Ketua KPU Kota Sorong H. Supran, S.Pd M.Si dilakukan setelah masing-masing pasangan kandidat mencabut nomor undian. Sesuai nomor undian, pasangan kandidat yang pertama mencabut nomor urut adalah Yohanis Gefilem, SH MM-Drs Yunus Waliulu, kemudian disusul pasangan Drs Lambert Jitmau-  dr Hj Pahimah Iskandar, selanjutnya pasangan Hengky Rumbiak-Juni Triatmoko, SE, pasangan Orpha R Osok, S.Th- Sanusia Rahaningmas, S.Sos dan yang terakhir mencabut nomor urut adalah pasangan Ir Marthinus Salama, MS- Petrus Fatlolon, SH MH.
 
Selain calon Wakil Wali Kota Petrus Fatlolon, SH MH yang hadir usai pencabutan nomor urut lantaran baru tiba dari Jakarta, semua pasangan kandidat hadir mengikuti tahapan Pemilukada tersebut. Pencabutan nomor urut ini juga dihadiri tim pemenangan dan pendukung dari masing-masing kandidat.
 
Yang menarik, dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Sorong H. Supran, S.Pd M.Si menyampaikan curahan hatinya atas beban psikologis yang dirasakan selama melaksanakan tahapan Pemilukada.
 
Ketua KPU Kota mengakui pihaknya merasakan adanya beban psikologis yang sangat berat. Terlebih adanya tudingan bahwa KPU Kota mendapat orderan atau pesanan dari kandiat tertentu. Membantah menerima orderan dari kandidat, Supran pun mengatakan, jika ada bukti, silakan laporkan dirinya ke Kapolres Sorong Kota yang hadir dalam pencabutan nomor urut tersebut dan Ia pun siap menyerahkan diri ke polisi.
 
”Sekiranya  ada fakta dan data  bahwa KPU menerima orderan maka disampaikan dan saya siap menyerahkan diri. Sekarang ada Kapolres, laporkan saja dan saya siap menyerahkan diri,”ujar Supran yang karena pernyataannya itu sempat membuat suasana tegang.

Juga disampaikan oleh ketua bahwa ada persoalan yang cukup menyulitkan KPU yakni menyangkut anggaran Pmilukada, sehingga ketua KPU pun membacakan pesan singkat (SMS) dari PPD yang menyebutkan “Kalau mau pemilu jalan maka bayar dulu honor  dan operasional PPD dan PPS, jangan KPU hanya janji-janji”. Belum selesai membava SMS tersebut langsung ditanggapi oleh calon Wali Kota Yohanes Gefilem  yang minta agar  SMS itu tidak perlu dibaca pada forum pleno terbuka tersebut.
 
Namun ketua KPU pun menjelaskan lanjut bahwa ia hanya bermaksud untuk membacakan dan dapat diketahui bersama, kondisi yang dialami oleh KPU dan PPD. 
 
Mendengar ketua KPU makin mengungkapkan masalah yang dihadapi, akhirnya Ishak Rahareng, SH, selaku tim pemenangan dari pasangan Salamala- Petrus Fatlolon akhirnya mengajukan interupsi dengan mengatakan kalau data-data yang dipakai KPU merupakan data lama dan yang berpeluang KPU dipolisikan.
 
Ditengah interupsi itu, suasana juga tegang lantaran diantara tim sukses dari pasangan kandidat ada yang sempat saling angkat bicara hingga membuat suasana jadi gaduh. Untung saja hal itu tidak berlangsung lama hingga akhirnya pencabutan nomor urut dilanjutkan kembali.
 
Wakil Wali Kota Sorong Hj Baesara Wael, S.Sos MH dalam sambutannya mengungkapkan kalau Pemkot telah siap mencairkan dana Pemilukada pada hari ini (Senin,13/2) jika KPU Kota telah menyiapkan segala adiministrasi yang diperlukan.
 
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Tri Atmodjo, S,IK dalam sambutannya mengajak kepada semua penyelenggara Pemilukada Kota Sorong untuk tetap netral. “Kalau berkomitmen sama-sama mengawal pesta demokrasi, tolong menjaga netralitas. Saya siap berhadapan dengan siapa pun karena  saya netral. Kita sama-sama mengawal bagaimana Pemilukada berjalan sesuai ketentuan yang ada,”ujar AKBP Tri Atmodjo, S.IK.
 
Bagi yang tidak netral, maka Kapolres menyatakan pihaknya siap menerima laporan dan jika ada bukti maka polisi akan bertindak untuk mencopot yang bersangkut. Namun Kapolres juga mengingatkan agar laporan yang disampaikan bukanlah fitnah tapi disertai bukti yang kuat. “Kalau fitnah saya juga copot,”tandasnya.
 
Dikesempatan tersebut, Kapolres juga mengingatkan kepada pasangan kandidat yang akan bertarung dalam Pemilukada Kota Sorong untuk memiliki komitmen moral. Bahwa tujuan memimpin Kota Sorong bukanlah tujuan pribadi atau kelompok melainkan untuk masyarakat.
 
Kata Kapolres, dalam sebuah pertandingan atau perlombaan pasti ada yang kalah. Kalau ingin Pemilukada Kota sukses maka Kapolres mengajak memiliki komitmen untuk melaksanakan Pemilukada sesuai aturan dan mewujudkan Kota Sorong sebagai kota damai.
 
Kapolres juga mengakui dalam mengamankan Pemilukada, personil polisi tidak sebanding dengan jumlah massa pendukung yang jauh lebih banyak. Dalam hal ini, Kapolres juga berjanji bahwa dalam mengamankan Pemilukada pihaknya tidak akan menggunakan senjata untuk menembak masyarakat melainkan semua akan dilaksanakan secara damai. Namun senjata bisa digunakan jika dalam keadaan terpaksa seperti mengancam nyawa orang lain. (ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Akan Ada Lagi Perang di Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler