Tak Akan Ada Lagi Perang di Aceh

Senin, 13 Februari 2012 – 08:46 WIB

BANDA ACEH - Calon Wakil gubernur Muzakir Manaf  mengajak semua pihak di Aceh untuk bersama – sama mengisi perdamaian dan tak akan ada lagi peperangan. Bila ada segelintir oknum yang mengatakan bahwa ke depan Aceh akan kembali dalam masa konflik, pernyataan itu adalah bohong belaka.

Pernyataan tersebut disampaikan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut, saat deklarasi 16 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah mulai Gubernur/wakil gubernur,  bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota di Stadion H. Dimurthala Lampineung Banda Aceh. Minggu (12/2).

Muzakir Manaf  menegaskan, sejak ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan isi perjanjian tersebut.“Tidak akan ada lagi perang di Aceh, yang ada hanya upaya untuk mengisi perdamaian, khususnya di Aceh umumnya di Indonesia,” tandas Muzakir.

Maka dari itu, dia menginginkan pembangunan Aceh harus dipacu dengan cepat dan tepat sasarannya. Aceh dianugerahi banyak potensi, namun hasilnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat.

Dia melanjutnya, sudah 6 tahun Aceh damai dan lima tahun sudah Aceh dipimpin sendiri oleh orang Aceh, namun pada kenyataannya rakyat Aceh belum merasa damai dan sejahtera seperti harapan semua.

Dia juga menyatakan rasa keprihatinannya atas belum meratanya pembangunan di Aceh.  Parahnya lagi, masih ada daerah – daerah yang terisolir di Aceh seperti halnya yang dialami masyarakat Bakongan dan Buloh Seuma, Kabupaten Aceh Selatan dan sejumlah wilayah lainnya.

Pemerintah Aceh memang sudah melaksanakan berbagai program dan kegiatan pembangunan, tapi petani saja belum dapat merasakan hasilnya dan masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Maka dari itu, konsep pembangunan Aceh kedepan dapat direncanakan secara matang dan terenintegrasi secara menyeluruh. Tidak ada pembangunan yang sifatnya coba – coba atau cilet – cilet.’Cilet sino bacut, cilet sideh bacut, hana jeut kebut lage nyan cara’ (colek disini sedikit, colek disana sedikit, tidak bisa berhasil kalau caranya seperti itu).

Dalam kesempatan itu, Muzakir Manaf juga sempat menyinggung tentang program kesehatan gratis. Dimana sasarannya harus jelas kepada masyarakat yang kurang mampu atau hak masyarakat miskin. Pengobatan gratis itu, harus tepat sasaran jangan malah dinikmati oleh mereka yang notabenenya adalah orang – orang kaya.

Dia melanjutkan, jika kedepan Partai Aceh diberikan amanah untuk memimpin Aceh, maka kesehatan dan pengobatan gratis akan tetap ada, bahkan anggarannnya akan ditambah. Bukan hanya itu,  sumber daya tenaga dokter harus ditingkatkan, jika memang perlu ditangkan tenaga kesehatan dari luar negeri, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang berobat ke Malaysia.

Banyaknya masyarakat Aceh yang berobat ke Penang, malah tidak menguntungkan bagi Aceh, karena uang mengalir ke Malaysia, maka kedepan dengan perbaikan fasilitas dan peningkatan SDm kesehatan, maka diharapkan tidak akan ada lagi masyarakat Aceh yang memilih berobat ke luar negeri.

Dia menambahkan, terkait dengan program kesehatan gratis,  semua harus tahu bahwa ada orang mengklaim itu adalah program miliknya, bahkan dengan berani meletakkan gambarnya pada kartu tersebut. Padahal program tersebut dibiayai oleh uang masyarakat Aceh. (slm)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulan Ini PKB Mulai Rekrut Caleg


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler