Dituduh Larikan Bocah, Ketua HMI Babak-belur

Senin, 16 Juli 2012 – 08:56 WIB

MEULABOH - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Meulaboh, babak-belur akibat digimbal orang tua santri, Minggu (15/7) dinihari pukul 00.15 WIB. Pasalnya, pelaku tak senang anak perempuannya yang masih bocah dan duduk dibangku sekolah dasar (SD), dipulangkan ke rumah lewat tengah malam, usai mengikuti kegiatan di Pesantren.

Korban juga dituding telah membawa kabur putrinya, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Adalah Muzhar SP warga Suak Ribe yang menggimbali Ridwan. Cerita kejadian ini bermula, ketika HMI Meulaboh bekerja sama dengan Pesantren Darul Muta"allimin menggelar acara Ajang Kreativitas Santri dan Dayah, di Desa Seunebok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.  Gelaran tersebut diikuti anak-anak dan remaja, sejak Sabtu (14/7) siang hingga malam.

Ternyata acara penyerahan hadiah berlangsung hingga larut malam, sehingga seluruh peserta terpaksa turut pulang ke rumah masing-masing lewat pukul 23.00 WIB. Kondisi ini diduga tanpa pemberitahuan oleh Febilia Hardinar, kepada orang tua. Akibatnya, sang ayah panik lalu mencoba melakukan pencarian tapi tak berhasil menemukan putri kesayangannya.

Terakhir pada Minggu dinihari sekira pukul 24.11 WIB, rombongan mahasiswa dari HMI mengantarkan Febilia naik becak ke tempat tinggalnya. Sampai disini belum ada kejadian, selanjutnya Ridwan bersama kawan-kawannya kembali ke markas HMI, juga berada di kampung Suak Ribee.

Muzhar yang sudah naik pitam, tiba di rumahnya sepulang menyisir gampong. Begitu mengetahui sang anak telah pulang larut malam, ia pun mengamuk. Bergegas pria ini menuju markas HMI. Setiba di TKP ia lantas bertanya siapa Ketua HMI. Pasca tahu orangnya, tanpa basa-basi Ridwan pun dihajar hingga babak-belur. Korban dianiaya pada bagian kepala, punggung dan badan. Aksi pemukulan baru berhenti, setelah warga sekitar dan mahasiswa melerai bakuhantam.

Peristiwa akhirnya diteruskan ke polisi, antara pelaku dan korban terus menjalani pemeriksaan intensif. Terkait kasus tersebut, Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto saat ditemui Metro Aceh mengakui kejadian kemarin.

"Orang tua si anak tak senang putrinya dipulangkan larut malam. Ia emosi lalu memukul Ketua HMI Meulaboh. Korban melapor telah mendapat penganiayaan. Sedangkan ayah pelajar SD tersebut, juga mengadu balik kalau Ridwan melarikan anak dibawah umur," terang Kapolres.

Ketika disinggung mengenai status tersangka, AKBP Artanto menyatakan belum ada seorang pun.  "Kami masih melakukan penyelidikan, belum ada tersangka hingga saat ini," jelasnya.

Aksi pemukulan menimpa dirinya, diamini Ketua HMI Cabang Meulaboh Ridwan, saat ditemui Metro Aceh (Grup JPNN).

"Diduga Febilia tak melapor kepada orang tuanya, kalau acara di pesantren sampai malam, karena ada penyerahan hadiah. Lagipula semua peserta pulang lewat jam 23.00 WIB, termasuk Febilia diantar rekan-rekan dari HMI usai gelaran ajang kreativitas kemarin," tutur Ridwan. (den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Kian Marak di Merangin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler