BACA JUGA: Kota Angkor Lenyap karena Kekeringan
Sebabnya, dia dituding mabuk saat menghadiri konfrensi G-7 di Roma tiga hari yang lalu.Nakagawa membantah telah mabuk saat jumpa pers
BACA JUGA: Israel Perangi Proyek Nuklir Iran
"Tidak ada pilihan lain selain mundur, apalagi ini menimbulkan reaksi di parlemenMedia Jepang memang habis-habisan menampilkan rekaman saat Nakagawa tak bisa membuka matanya dalam jumpa pers resmi di konferensi G-7
BACA JUGA: Oposan Malaysia Terjerat Skandal Foto Bugil
Jawa Pos yang menginap di Grand Prince Hotel, Akasuka, Tokyo melihat berbagai saluran televisi Jepang mengulang-ulang adegan ituNHK misalnya, hampir setiap 30 menit mengabarkan berita Nakagawa diduga mabuk dalam breaking newsJuga, Fuji TV, TV Asahi, TBS dan NTV. Dalam gambar itu Nakagawa menggumam, merem melek dan wajahnya memerah.Asahi Shimbun, koran terbesar di Tokyo memasang foto Nakagawa di halaman depan pagi kemarinEditorial mereka juga membahas tentang itu, dan menulis judul provokatif “Menteri Keuangan Berjuang Menyelamatkan Jabatan"Siang harinya, Nakagawa mengumumkan pengunduran dirinya secara resmi.
Selama ini Nakagawa dikenal sangat dekat dengan perdana menteri Taro AsoJabatannya sementara akan dipegang oleh Kaoru YosanoNakagawa juga meminta maaf karena berita tentang dirinya telah menimbulkan keresahan dalam pemerintahan Aso.
Pada hari yang sama, Menlu AS Hillary Clinton resmi memulai lawatannyaHillary mendukung Jepang dalam posisi kebijakan luar negerinya terhadap Korea UtaraIstri mantan presiden Bill Clinton itu juga meminta Korea Utara tidak main-main dengan misil jarak jauhnya
Hillary juga secara resmi mengundang PM Jepang Taro Aso ke Gedung Putih minggu depanItu berarti merupakan kunjungan resmi pimpinan negara pertama ke Gedung Putih
Eiji Tamura, training coordinator Japan International Cooperation Centre menilai kunjungan Hillary sangat strategis bagi masa depan diplomasi Jepang"Kita memang membutuhkan ketegasan dukungan dari Amerika," katanya pada Jawa Pos di Tokyo kemarin
Pengamanan kunjungan Hillary di Tokyo tidak mencolokTidak ada blokade jalan ataupun pengerahan aparat keamanan secara berlebihanMasyarakat umum Jepang juga tak begitu terpengaruh dalam aktivitas keseharian mereka"Masyarakat Jepang tak semuanya peduli pada politikMereka lebih focus pada keluarga mereka," kata Tamura.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Tiada Henti Diterpa Bencana Alam
Redaktur : Tim Redaksi