jpnn.com - Sore ini, Senin, 27 November 2018 ada kabar mengejutkan terkait Liem Swie Liong. Anaknya disomasi karena urusan hutang yang tidak selesai sejak krisis moneter 1990-an.
Sepucuk surat bertajuk Somasi Terbuka berbunyi:
“Menindaklanjuti somasi kami tertanggal 15 Oktober 2018. Dengan ini kami melakukan somasi terbuka terhadap: Saudara Anthoni Salim (Salim Group) dan Saudara Benny S. Santoso (Salim Group).
Keduanya beralamat di Gedung Indocement Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, Indonesia.
Agar dalam tempo 7 x 24 jam sejak kami melayangkan somasi terbuka ini untuk segera melakukan pembayaran seluruh kewajiban hutang-hutangnya kepada kami dan keluarga besar kami.
Demikian somasi terbuka ini kami sampaikan untuk dilaksanakan.”
Begitu bunyi surat yang diedarkan atas nama Hendra Basuki beserta keluarga besar.
Kuasa Hukum dari Hendra Basoeki, Togi Silalahi menceritakan persoalan hutang ini berawal ketika Salim Group mengalami krisis keuangan saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada era 1990-an.
“Peminjaman terjadi sejak 1993 sampai 2011,” kata Togi. “Setelah kondisi keuangan Salim Group pulih dan membaik, Anthoni Salim maupun Benny S. Santoso tidak melakukan pembayaran atas utang tersebut,” sambungnya.
Tanpa memerinci jumlah hutang yang harus dibayarkan, Togi meminta Anthoni Salim dan Beny S. Santoso membayar utang kliennya.
"Pada tanggal 15 Oktober 2018 Bapak Hendra Basoeki mengirim surat somasi kepada Anthoni Salim dan Benny S. Santoso agar membayar seluruh utangnya. Namun, Anthoni Salim dan Benny S. Santoso tidak beritikad baik membayar utang dimaksud," ujarnya.
Dikisahkan, keluarga Hendra Basoeki dan keluarga Salim mulanya berhubungan sangat baik.
Dari hubungan baik itulah, sebagaimana diceritakan Togi, saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada 1990-an, terjadi peminjaman uang.
“Sejak 1985, Bapak Sujono, kakak dari Hendra Basuki bekerjasama dengan Om Liem, ayahnya Anthoni Salim sebagai pemilik perusahaan Salim Group,” katanya.
Om Liem adalah sapaan akrab Liem Soe Liong. Nama Indonesianya Soedono Salim, taipan nomor wahid pada masa Orde Baru. Konco erat Presiden Soeharto ini pernah masuk daftar manusia superkaya di dunia. (wow/jpnn)
BACA JUGA: Klaim Berdedikasi Tinggi, Guru Honorer K2 Layak Diangkat PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Harus Berdamai dengan Masa Lalu
Redaktur & Reporter : Wenri