Ditunggu Juklak Unas Versi Baru dari Pemerintah

Selasa, 27 Desember 2016 – 20:19 WIB
Ujian nasional.

jpnn.com - SURABAYA - Pelaksanaan ujian nasional (unas) pada April nanti akan sedikit berbeda.

Salah satunya mata pelajaran (mapel) yang akan diujikan di tingkat SMA.

BACA JUGA: Pengamat: Roh UN Tidak Ada Lagi

Sebelumnya ada enam mapel yang diujikan. Kali ini hanya empat mapel.

Enam mapel yang diujikan sebelumnya adalah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan tiga mapel jurusan.

BACA JUGA: Hadapi UNBK 2017, Disdik Diminta Siapkan Komputer

Untuk jurusan IPA, ada fisika, kimia, dan biologi. Untuk jurusan IPS, ada geografi, sosiologi, dan ekonomi.

Untuk jurusan bahasa, ada mapel sastra Indonesia, antropologi, dan bahasa asing.

BACA JUGA: Ini Jadwal Ini Jadwal UNBK SMA/SMK dan SMP/MTs

Tahun ini empat mapel itu, antara lain, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta salah satu di antara tiga mapel jurusan.

Siswa bebas memilih mapel yang diminati.

Wakil Kurikulum SMAN 16 Ridwan menyatakan tidak masalah jika hanya satu mapel yang dipilih dari tiga mapel jurusan.

Toh, dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN), mapel-mapel tersebut tetap ada.

''Tidak masalah, tidak menentukan kelulusan,'' katanya.

Bahkan, tiga mapel menjadi satu mapel itu dinilai menguntungkan siswa. Sebab, siswa bisa lebih fokus belajar.

Hanya, pihaknya belum mengetahui petunjuk pelaksanaan (juklak) pemilihan mapel tersebut.

Siswa dimungkinkan bisa memilih mapel sesuai dengan pilihannya.

Namun, jika pilihan siswa berbeda-beda, akan merepotkan.

''Kalau UNBK (ujian nasional berbasis komputer) tidak masalah, tinggal klik. Tapi, kalau manual (berbasis kertas), mungkin repot,'' jelasnya.

Karena itu, jika memang dibebaskan memilih, pihaknya akan mengarahkan siswa agar memilih mapel sesuai dengan pilihannya.
Terutama yang sesuai dengan pilihan studi di perguruan tinggi.

Misalnya, jika ingin studi teknik, siswa bisa mengambil fisika atau kimia.

Jika ingin ke fakultas kedokteran, mereka mungkin bisa memperkuat biologi.

''Orientasinya ke perguruan tinggi,'' tuturnya.

Matematika merupakan dasar dari alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan.

Bahasa Indonesia penting karena merupakan jati diri bangsa Indonesia.

Sementara itu, bahasa Inggris merupakan bahasa komunikasi internasional.

Untuk mapel sesuai jurusan, pihaknya mengajak siswa untuk memilih dengan baik.

Oktober lalu pihaknya sudah diminta membuat soal-soal oleh pemerintah pusat.

Soal-soal tersebut sudah diserahkan dan menjadi bank soal bagi pemerintah pusat.

Langkah selanjutnya menjadi kebijakan pusat untuk mengujicobakan serta menggabungkan soal-soal dari wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Sebagai guru bahasa Indonesia, Ridwan juga menggarisbawahi pembelajaran bahasa Indonesia.

Menurut dia, bahasa Indonesia tidak sulit.

Siswa hanya butuh pemahaman tentang kebahasaan seperti tata kalimat, kalimat sumbang, serta makna implisit dan eksplisit.
''Sastra ada, tapi tidak banyak,'' tuturnya.

Selama ini bahasa Indonesia masih dianggap susah. Padahal, bahasa Indonesia sebenarnya cukup mudah asal memahami konsepnya.

Salah satu hal yang perlu dihindari saat belajar bahasa Indonesia adalah malas membaca.

Sebab, bahasa sangat berkaitan dengan membaca.

''Terutama tentang studi kasus, bagaimana anak mengembangkan, apa makna lain dari teks itu, makna tersurat maupun tersirat,'' katanya.

Itu juga yang menjadi bagian dari high order thinking (HOT) atau pemikiran tingkat tinggi.

Ridwan mengatakan, saat siswa masuk sekolah pembelajaran semester genap akan dimulai.

Pembelajaran semester genap setidaknya selesai pada Februari.

Selanjutnya, siswa akan belajar materi-materi ujian, baik unas maupun USBN. Nanti juga ada tambahan jam belajar.

Tambahan jam belajar itu diperkirakan dimulai pertengahan Januari.

''Yang penting siswa harus biasa-biasa saja supaya tidak jadi beban. Asalkan belajarnya tepat sasaran dan sesuai kisi-kisi,'' tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman menuturkan, pemetaan terkait ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tengah dilakukan.

Terutama untuk sekolah-sekolah yang menggunakan UNBK dan ujian nasional berbasis kertas.

Paling lambat, lanjut dia, peta-peta yang dimaksud sudah ketemu pada 15 Januari.

Dengan begitu, sekolah-sekolah yang membutuhkan sarana-prasarana komputer bisa segera dicarikan solusi.

Termasuk kebutuhan testing center-testing center untuk mendukung UNBK.

Untuk sekolah yang masih menjalankan ujian berbasis kertas, kata dia, kebutuhannya akan disampaikan ke pemerintah pusat setelah pemetaan.

''Karena itu memang harus segera,'' jelasnya.

Ujian nasional berbasis kertas juga berkaitan dengan persiapan untuk mapel-mapel yang disiapkan sekolah.

Meski begitu, Saiful mengungkapkan, sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis kertas diprediksi tidak banyak.

''Mungkin untuk wilayah kepulauan saja,'' tuturnya. (puj/elo/c15/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Unas 2017, Siswa Bebas Pilih Mapel yang Diujikan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler