SURABAYA - Pembatalan pertandingan Persebaya Surabaya versus PSMS kemarin (8/4) terungkap dalam manager meeting di Hotel Bisanta, Surabaya. Kedua klub menyepakati kalau laga ini akan ditunda dan dilangsungkan pada akhir kompetisi Indonesia Premier League (IPL) mendatang.
Pertemuan kemarin dihadiri oleh manajer PSMS Dolli S.Siregar, manajer Persebaya Saleh Hanifah, ketua panpel Persebaya Sutrisno, dan match commissioner Yulius Dede. Dan, hasil pertemuan tersebut akan dilaporkan kepada regulator liga IPL, PT.LPIS.
Disinggung mengenai kegagalan menggelar laga kemarin, ketua panpel Sutrisno sekali lagi menegaskan karena tak adanya izin keamanan dari Polrestabes Surabaya. Meski terus melakukan komunikasi dengan aparat hingga kemarin siang, namun jawaban yang diperoleh tetaplah sama. Tak boleh ada pertandingan di Surabaya hingga akhir April.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun laga tetap tak bisa digelar. Laporan laga ini akan diserahkan kepada LPIS melalui match commissioner," kata Sutrisno kemarin. Pihak panpel belum merinci kerugian materi soal pembatalan laga tersebut. Hanya untuk laga ini panpel sudah mencetak tiket sebanyak 30 ribu lembar.
Sebenarnya, laga Persebaya versus PSMS ini bisa saja bergulir seandainya panpel bertindak lebih cepat. Contohnya adalah laga Persibo Bojonegoro versus Semen Padang kemarin yang berhasil dipindahkan ke Bantul karena alasan yang sama. Yakni tak mendapat izin keamanan di Bojonegoro. Namun persoalannya apakah kalau Persebaya yang pindah ke daerah lain, keamanan setempat juga mengijzinkan?
Sehari setelahnya Polrestabes membalas permohonan izin panpel Persebaya dan menolak dengan alasan tak ingin konsentrasi terbelah. Ya, sejak akhir Maret lalu memang sedang marak demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM. Polrestabes menyarankan agar laga ditunda atau dialihkan di luar Surabaya.
Mendapat kabar itu, pada 4 April panpel Persebaya mengirimkan surat Polrestabes kepada LPIS. Namun LPIS tak memberikan jawaban atau memberi petunjuk. Gara-gara ketidaktegasan LPIS, PSMS juga merugi dengan datangnya tim ke Surabaya Jumat (6/4) lalu.
"Kalau ditanyakan soal untung-rugi, pihak kami jelas rugi. Soal ganti rugi apakah akan dibebankan kepada Persebaya, kami akan ada hitung-hitungan sendiri dengan Persebaya," tutur manajer PSMS Dolli.
Dolli juga mengungkapkan kekecewaan kepada LPIS karena tak memberi kabar kepada PSMS secara resmi. Padahal sejak 4 April, panpel Persebaya sudah mengirimkan surat penolakan dari Polrestabes soal laga itu.
Di sisi lain, pelatih Persebaya Divaldo Alves juga kecewa dengan batalnya laga kemarin. Padahal pertandingan di kandang lawan PSMS akan menjadi modal sebelum Persebaya menjalani empat laga tandang selanjutnya. "Kalau bisa menang, pastinya kami punya modal berharga," tutur Divaldo kemarin.
Mantan pelatih Persijap Jepara itu juga berharap LPIS bisa memutuskan soal absennya Erol Iba dan Otavio Dutra yang absen di laga lawan PSMS kemarin. "Kita belum tahu apakah Erol dan Dutra bisa bermain pekan depan lawan Semen Padang," ujar Divaldo. (dra/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Bulan Belum Gajian, Pemain GU Pasrah
Redaktur : Tim Redaksi