JAKARTA - Mendukung kebijakan pemerintah untuk mendiversifikasi energi di Tanah Air, PT Pertamina (Persero) Kamis(16/5) secara resmi mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Mampang, Jakarta Selatan.
SPBG ini merupakan hasil program revitalisasi yang dijalankan perusahaan dan pilot project yang dilakukan antara Pertamina dengan sejumlah pihak yaitu Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Korea Selatan.’’Dengan revitalisasi, SPBG Mampang memiliki total kapasitas gas sebesar 0.5 juta standard metric kubik per hari (MMSCFD),’’ kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Revitalisasi SPBG Mampang yang merupakan aksi korporasi Pertamina, lanjut Karen, dilakukan sebagai bentuk dukungan Pertamina dan juga Pemprov DKI Jakarta dalam upaya membantu pemerintah pusat mewujudkan hasil konvensi PBB terkait perubahan iklim, dengan salah satu komitmen yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia adalah program penggunaan energi ramah lingkungan atau program langit biru.
Program langit biru yang pernah digerakkan sebelumnya merupakan program yang berkesinambungan dengan program diversifikasi BBM ke BBG yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden No 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG CNG untuk Transportasi. Pertamina sebagai BUMN energi nasional, mendapat tugas sebagai pelaksana penyediaan dan pendistribusian bahan bakar CNG tersebut.
Sebagai pelaksana tugas tersebut, Pertamina kemudian menggandeng Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan pilot project, mengingat DKI Jakarta merupakan wilayah dengan konsumsi BBM paling besar di negeri ini. ’’Kami juga melihat bahwa kebijakan ini tepat diterapkan di wilayah DKI Jakarta karena sejalan dengan rencana penambahan jumlah armada bus Trans Jakarta yang ditetapkan oleh Pemprov DKI yang di satu sisi membutuhkan ketersediaan BBG CNG dan infrastruktur SPBG yang memadai,’’ terangnya.
Dengan dioperasikannya hasil revitalisasi SPBG Mampang ini, diharapkan kebutuhan BBM CNG bus TransJakarta khususnya, terutama yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan, akan dapat terpenuhi dengan lebih baik lagi. Dan tentunya, lanjutnya, Pertamina juga terus melakukan upaya serius untuk mengembangkan SPBG lain baik yang didanai oleh APBN maupun yang akan dilakukan sebagai aksi korporat.
’’Selain itu, mengingat Trans Jakarta merupakan salah satu pilihan transportasi masal bagi warga ibu kota Jakarta. Dengan adanya SPBG ini diharapkan layanan maksimal juga akan dapat Pertamina peruntukkan bagi transportasi lain berbahan bakar gas CNG yang diberi nama 'Pertamina Envogas' baik angkutan kota, taksi, bajaj, maupun kendaraan pribadi,’’ pungkas Karen. (lum)
SPBG ini merupakan hasil program revitalisasi yang dijalankan perusahaan dan pilot project yang dilakukan antara Pertamina dengan sejumlah pihak yaitu Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Korea Selatan.’’Dengan revitalisasi, SPBG Mampang memiliki total kapasitas gas sebesar 0.5 juta standard metric kubik per hari (MMSCFD),’’ kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Revitalisasi SPBG Mampang yang merupakan aksi korporasi Pertamina, lanjut Karen, dilakukan sebagai bentuk dukungan Pertamina dan juga Pemprov DKI Jakarta dalam upaya membantu pemerintah pusat mewujudkan hasil konvensi PBB terkait perubahan iklim, dengan salah satu komitmen yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia adalah program penggunaan energi ramah lingkungan atau program langit biru.
Program langit biru yang pernah digerakkan sebelumnya merupakan program yang berkesinambungan dengan program diversifikasi BBM ke BBG yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden No 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG CNG untuk Transportasi. Pertamina sebagai BUMN energi nasional, mendapat tugas sebagai pelaksana penyediaan dan pendistribusian bahan bakar CNG tersebut.
Sebagai pelaksana tugas tersebut, Pertamina kemudian menggandeng Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan pilot project, mengingat DKI Jakarta merupakan wilayah dengan konsumsi BBM paling besar di negeri ini. ’’Kami juga melihat bahwa kebijakan ini tepat diterapkan di wilayah DKI Jakarta karena sejalan dengan rencana penambahan jumlah armada bus Trans Jakarta yang ditetapkan oleh Pemprov DKI yang di satu sisi membutuhkan ketersediaan BBG CNG dan infrastruktur SPBG yang memadai,’’ terangnya.
Dengan dioperasikannya hasil revitalisasi SPBG Mampang ini, diharapkan kebutuhan BBM CNG bus TransJakarta khususnya, terutama yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan, akan dapat terpenuhi dengan lebih baik lagi. Dan tentunya, lanjutnya, Pertamina juga terus melakukan upaya serius untuk mengembangkan SPBG lain baik yang didanai oleh APBN maupun yang akan dilakukan sebagai aksi korporat.
’’Selain itu, mengingat Trans Jakarta merupakan salah satu pilihan transportasi masal bagi warga ibu kota Jakarta. Dengan adanya SPBG ini diharapkan layanan maksimal juga akan dapat Pertamina peruntukkan bagi transportasi lain berbahan bakar gas CNG yang diberi nama 'Pertamina Envogas' baik angkutan kota, taksi, bajaj, maupun kendaraan pribadi,’’ pungkas Karen. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Tuding Komnas HAM Bela Kelompok Zalim
Redaktur : Tim Redaksi