Divestasi, BNBR Kantongi Rp1,51 Triliun

Jumat, 13 Januari 2012 – 11:20 WIB
JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meraup dana segar senilai Rp 1,51 triliun. Dana itu dikantongi dari hasil penjualan sebagian sahamnya di PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan  PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP). ”Tujuan transaksi ini merupakan realisasi investasi manajemen,” tutur RA Sri Damayanti,   Direktur dan Sekretaris Perusahaan BNBR, di Jakarta, Kamis (12/1).

Damayanti, menyebut saham BTEL yang dijual sebanyak 4,30 miliar saham dengan harga transaksi per saham Rp 340. Pasca divestasi itu saham perseroan tercatat 8,52 miliar saham atau 29,95 persen dari seluruh jumlah saham yang beredar. Dari pelepasan saham itu, BNBR memperoleh dana segar sebesar Rp 1,46 triliun. BNBR melepas 170,48 juta saham UNSP dengan harga transaksi per saham Rp 330. Dari penjualan saham UNSP, BNBR mengantongi dana senilai Rp 56,25 miliar. Selepas menjual aset, BNBR tinggal memiliki 3,72 miliar saham atau 27,42 persen saham UNSP.

Sebelumnya, pada 31 Oktober 2011, BNBR telah menyepakati  pelepasan 23,8 persen atau setengah dari kepemilikan Bumi Plc saat itu yaitu 47,6 persen kepada BORN.  Dalam perjanjian jual beli itu, BNBR menyepakati penjualan setengah dari kepemilikan 47,6 persen di  Bumi Plc, senilai total USD 1 miliar atau setara Rp 8,5 triliun. Penjualan itu dilakukan guna mengurangi nilai utang serta merealisasikan rencana pengembangan industri sumber daya alam, industri infrastruktur.

Setelah kuasi reorganisasi, Presiden Direktur BNBR, Bobby Gafur Umar, mengaku berencana membentuk lembaga pembiayaan (fund) untuk membiayai investasi sebesar USD 3,5 juta sepanjang tiga tahun. Menurut rencana lembaga itu bakal dibentuk pada kuartal pertama 2012 dengan menggandeng sejumlah investor Kanada dan Timur Tengah (Timteng).

Nantinya BNBR tetap akan menjadi lead dari fund yang dikembangkan perseroan. Kemungkinan, masing-masing sektor akan dibentuk fund yang berbeda. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas dari proyek yang akan dikerjakan perseroan.

Sementara Willy Sanjaya, analis Lautan Dana Investama, menyebut divestasi BNBR merupakan bagian dari program pascakuasi. Dengan pelepasan sebagian saham BTEL, maka akan berpengaruh positif pada laporan keuangan perseroan. Pasalnya, saat ini BTEL masih merugi. Bahkan tidak menutup kemungkinan pasca pelepasan sebagian saham BTEL, perseroan akan kembali mendapatkan untung. "Aksi korporasi ini sedikit banyak akan sedikit mendukung kinerja perseroan. Apalagi ada kabar mereka akan membuka kantor cabang di Singapura," tukas Willy. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asing Boleh Beli Saham Garuda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler