jpnn.com, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman mengaku kesulitan menerapkan strategi terbaik pada tiga laga fase grup Piala Presiden 2019.
Pasalnya, Persebaya tidak bisa menurunkan kekuatan terbaik karena beberapa pemain harus absen.
BACA JUGA: Aji Santoso Bawa Persela Cetak Sejarah di Piala Presiden
Di antaranya, Otavio Dutra, Rachmat Irianto, Ruben Sanadi, Osvaldo Haay, dan Hansamu Yama.
Djadjang pun harus menurunkan Abu Rizal Maulana, Mokhamad Syaifuddin, Andri Muliadi, dan Novan Setya Sasongko di lini pertahanan.
BACA JUGA: Kabar Gembira Bagi Pendukung Persebaya soal Akses ke Stadion GBT
"Saya akui tiga pertandingan bongkar pasang (pemain) di pertahanan itu bukan hal yang mudah. Bocor sana sini. Namun, jika melihat hasilnya, saya maklum,” kata Djadjang, Selasa (12/3).
HMMM.. SAMBIL NGOPI BACA INI: Kelemahan Terbesar Persebaya Pada Fase Grup Piala Presiden 2019
BACA JUGA: Kans Arema FC ke Perempat Final Piala Presiden Terbuka Lebar
Pria yang karib disapa Djanur itu menambahkan, terlalu sering mengutak-atik komposisi pemain tidak bagus bagi tim.
”Selalu berganti pasangan itu tidak bagus. Namun, saya sampaikan apresiasi tinggi pada pemain yang sudah berjuang keras," lanjut Djanur.
Djanur pun mengaku mendapatkan sisi positif setelah Persebaya menjalani tiga pertandingan fase grup Piala Presiden 2019.
”Ada hikmah yang bisa dipetik. Pemain yang kami boyong bisa diturunkan semua. Saya rasa hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan,” kata Djanur. (persebaya/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatih Mitra Kukar: Kegagalan di Piala Presiden Bukan Akhir dari Segalanya
Redaktur : Tim Redaksi