Djadjang Nurdjaman Resmi Dipecat PSMS Medan

Jumat, 13 Juli 2018 – 22:48 WIB
Djadjang Nurdjaman (tengah). Foto: sumutpos

jpnn.com, MEDAN - Manajemen PSMS Medan resmi mendepak Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih kepala.

Kabar pemecatan itu disampaikan Sekum PSMS, Julius Raja, Jumat (13/7) siang.

BACA JUGA: RD dan 9 Pemain Dilepas, Sponsor Sriwijaya FC Irit Komentar

“Iya resmi dipecat dari PSMS,” ujar Julius Raja seperti dilansir Pojoksatu (Jawa Pos Group) via WhatsApp

Sejauh ini belum diketahui siapa calon pengganti pelatih yang akrab disapa Djanur itu.

BACA JUGA: RD dan 9 Pemain Hengkang, Sriwijaya FC Fokus Pemain Lokal

Kabar beredar, kemungkinan pelatih asing yang akan menukangi Legimin Raharjo dkk datang. “Lagi dilobi,” timpalnya.

Ini merupakan hasil rapat yang dilaksanakan, Jumat (13/7/2018), dimana Djanur diberhentikan secara hormat sebagai pelatih kepala.

BACA JUGA: Hamka Hamzah Resmi Berpamitan ke Suporter Sriwijaya FC

Djanur dipecat setelah menjalani 15 partai Liga 1 bersama PSMS, dengan catatan 5 kali menang dan 10 kali kalah dan menghuni dasar klasemen.

Sebelumnya, ini imbas dari 1-3 PSMS dari Persipura Jayapura, Kamis (12/7/2018) malam di Stadion Teladan.

Pengurus manajemen tampaknya tak lagi bisa bersabar atas penampilan skuat berjuluk Ayam Kinantan tersebut.

Julius Raja mengakui opsi pendepakan Djanur itu sudah ada beberapa waktu lalu. Pihaknya pun sedang mempersiapkan rapat pengurus untuk membahas ini.

Dia menjelaskan, opsi tersebut murni karena melihat penampilan PSMS dan tidak dipengaruhi hal lain. “Tidak ada, murni melihat PSMS bermain. Bahkan saat ini kami sudah rancang tiga sosok (pelatih pengganti),” tegasnya.

King-sapaan akrabnya, menampik PSMS akan menaikkan Suharto AD sebagai caretaker jika benar Djanur diputuskan didepak. Pasalnya, ini sudah berhembus jauh hari, tatkala manajemen mengambil Suharto AD sebagai asisten pelatih, dia disebut bakal didapuk menggeser Djanur.

“Tidak, bukan berarti Suharto AD jadi pelatih. Kita sudah rancang, agar tidak terlambat mencari sosok pengganti, jika memang keputusan terburuk harus dihasilkan. Siapa sih yang mau ganti pelatih jika prestasi bagus,” urainya.

Pun dia tak menafikan memang ada ketidaksamaan pendapat yang terjadi antara manajemen dan Djanur. Dan itu sudah terjadi sejak sebelum Piala Presiden 2018.

“Saya luruskan, pembentukan tim kami berikan kuasa penuh ke pelatih, itu wewenang pelatih. Nah, waktu di Piala Presiden, maksud manajemen, pemain jangan dikontrak dulu nanti di Piala Presiden dilihat mana yang bagus baru dikontrak.”

“Namun, saat itu Djanur bilang harus dikontrak semua. Nah, ternyata pemain asing tidak sesuai harapan, dia (Djanur) bilang lagi, tunggu namanya masih baru. Ternyata kesininya sudah kita lihat seperti apa,” bebernya.

Dan, sejalan dengan waktu kata King saat evaluasi manajemen memberikan masukan tidak lagi sepenuhnya ke Djanur. “Saat inipun beliau mecolokkan beberapa pemain untuk skuat putaran kedua, ya kita lihat dulu, tidak bisa langsung kayak kemarin. Kami diskusikan dulu. Ya, bisa dibilang saat ini kondisi PSMS SOS. Tapi kami terus berbenah,” ungkapnya. (nin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC Resmi Lepas Sembilan Pemain, RD Bilang Begini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler