jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang pendiri Partai Hanura Djafar Badjeber menilai langkah sekelompok kader yang ingin melengserkan Oesman Sapta Odang (Oso) dari posisi Ketua Umum Hanura sama sekali tidak bermartabat dan inkonstitusional.
Apalagi dengan alasan Oso telah melanggar anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, sangat tidak masuk akal.
BACA JUGA: Ssttt, Ini Bocoran dari Mendagri soal Solusi Konflik Hanura
"Tampaknya mereka ini haus kekuasaan, dan kurang bersabar untuk menjadi elite partai. Mana pelanggaran itu, mengapa tidak dibicarakan melalui rapat terlebih dahulu," ujar Djafar di Jakarta, Rabu (17/1).
Djafar bahkan menilai, langkah sejumlah kader yang menyatakan telah menggelar rapat dan memutuskan memecat Oso beberapa waktu lalu, merupakan tindakan provokatif yang merusak Hanura secara sistematis.
BACA JUGA: Hanura Pecah, OSO Ngaku Didukung Wiranto
"Berdasarkan informasi yang saya peroleh, upaya kudeta sudah dirancang dua sampai dengan tiga bulan lalu. Mereka pikir semudah itu merebut kekuasaan," ucapnya.
Djafar menduga ada 'orang besar' yang merestui upaya 'kudeta' terhadap Oso. Karena kalau tidak mendapat restu, tidak mungkin sekelompok elite Hanura tersebut berani mengudeta Oso.
BACA JUGA: OSO: Wiranto Bukan Anak Kecil yang Bisa Dibohongi
"Dari berbagai info dan statement beberapa orang, saya haqqul yakin beliau ini masih butuh 'mainan' dan untuk memperbanyak pundi-pundi," pungkas Djafar. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teriakan Kader Sambut Kedatangan OSO
Redaktur & Reporter : Ken Girsang