Djakarta Lloyd Diminta Fokus Pasar Domestik

Selasa, 19 Juli 2016 – 01:28 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA – Dampak pelemahan ekonomi global masih terasa. Tak heran, pasar dunia menjadi kurang bagus untuk masa depan bisnis PT Djakarta Lloyd di bidang transportasi laut khusus kargo.

Karena itu, PT Djakarta Lloyd (DL) disarankan segera melebarkan sayap bisnis di pasar domestik. Pengamat Ekonomi Sunarsip mengatakan, bisnis eksternal tidak bagus. Contohnya di Amerika ekonominya tidak bisa mengangkat.

BACA JUGA: Dana Repatriasi Dikhawatirkan Picu Perang Bunga

Tiongkok juga sedang down. Padahal Indonesia pengekspor komoditi yang marketnya sebagian besar di Tiongkok. Jadi strategi bisnis bagusnya PT Djakarta Lloyd adalah fokus ke domestic market.

Karena luar negeri tidak terlalu menunjang. Armada kapal di luar negeri banyak dianggurkan.

BACA JUGA: Pembiayaan BRI Syariah Tumbuh 11 Persen

“Djakarta Lloyd mempunyai kesempatan mengembangkan bisnis dalam negeri karena pemerintah tengah fokus pada hilirisasi komoditi. Baik energi maupun nonenergi. Djakarta Lloyd yang menargetkan untuk menjadi perusahaan provider pelayaran logistik dan shipping line sangat dibutuhkan untuk penyedia armada transportasi laut,” ujar Sunarsip di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Batubara misalnya, lanjut Sunarsip, tidak banyak yang ekspor. Justru banyak pasok domestik di PLN.

BACA JUGA: Bappebti Bakal Luncurkan Pasar Lelang Online

“Blok Masela juga ada rencana untuk dikembangkan atau di transportasikan lewat kapal dari Maluku, Papua, dan Jawa. Ini menjadi peluang. Sementara sebagian besar peluang transportasi laut akan teerjadi di domestik," imbuhnya.

Selain itu, Sunarsip mengingatkan perusahaan yang sempat kolaps ini agar tidak salah berinvestasi, dan tidak keluar dari batas kemampuannya.

Sebab, sebagai perusahaan yang terbilang masih bayi ini memiliki peluang besar untuk berkembang, sehingga harus berhati-hati dalam melakukan investasi.

“Perusahaan ini masih bayi karena perusahaan ini karyawan hanya 50-60 orang. Bisa tidak berkembang? Produktivitas perkara tinggi. Peluang melakukan pengembangan sangat besar. Punya ruang meleverage dirinya besar. Tapi jangan sampai salah investasi,” jelasnya.

Direktur utama DL Arham S Thorik optimistis Jakarta Llyod bisa menjadi tulang punggung industri pelayaran dan jasa logistik nasional. Pada 2011, DL sempat diambang kebangkrutan lantaran merugi Rp 3 triliun lantaran kegagalan investasi.

“Hal itu (saran Sunarsip,red) sejalan dengan proses pengembangan yang dilakukan perseroan saat ini dengan melakukan strategi bisnis di pasar domestik melalui penambahan armada kapal dan transformasi, dari yang semula fokus pada pengangkutan kontainer, berubah menjadi general cargo,” imbuh Arham. (ers/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Kualanamu Hingga Stasiun Binjai Cukup 50 Menit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler