jpnn.com - jpnn.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah tudingan bahwa pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) di kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Sabtu lalu (25/2) bersifat politis. Djarot meminta Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tak berpikiran negatif soal pembagian KJP jelang Pilkada DKI putaran kedua.
Tudingan itu muncul dari politikus Partai Gerindra M Taufik selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Taufik menyebut pembagian 6.000 KJP itu bersifat politis karena dilaksanakan di kantor pemerintahan dan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
BACA JUGA: Sandiaga: Harusnya Petahana Cuti Jelang Putaran Kedua
Namun, Djarot menegaskan bahwa pembagian KJP saat akhir pekan karena pertimbangan waktu. “Kalau enggak weekend (akhir pekan, red), mereka enggak bisa ngurus, bos!” kata Djarot di Lapangan ex-IRTI Monas, Jakarta, Rabu (1/3).
Politikus PDI Perjuangan itu juga menyodorkan alasan tentang pembagian KJP yang dilakukan di kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan bukan malah di sekolah. Menurut dia, hal itu dilakukan demi efisiensi.
BACA JUGA: Anies Klaim Sudah Kantongi Dukungan Poros Cikeas
“Kalau di sekolah kan, banyak sekolah. Dijadikan satu supaya cepat pelayanannya. Kami ingin cepat,” ucap Djarot.
Karenanya Djarot mengimbau tim Anies-Sandi supaya tidak berpikiran negatif dan mengaitkan semua tindakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan pilkada. Pasalnya, dia menambahkan, Pemprov DKI bekerja untuk kepentingan warga.
BACA JUGA: Aher Siap Jadi Jurkam, Begini Reaksi Anies
“Tolonglah kita berpikir bagaimana melayani masyarakat dengan cepat, tepat, dan akurat,” ujar Djarot.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandi Janji Tak Akan Marahi PNS di Muka Umum
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar