Menurut polisi, Djoko diperiksa secara marathon untuk mempercepat kelengkapan berkas para tersangka yang telah diperpanjang penahanannya. "Peranan Pak Djoko sangat penting dalam hal ini. Karena tentunya akan semakin melengkapi berkas perkara, terutama berkas perkara Brigjen DP. Itu yang difokuskan saat ini. Saya tidak bisa menjelaskan dalam konteks yang lain. Tentu ini membutuhkan percepatan dari kesaksian pak Djoko," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (30/8).
Djoko menjalani pemeriksaan perdananya pada Jumat (24/8) lalu, yang dilanjutkan mulai Senin (27/8) hingga hari ini. "Alasannya dikarenakan waktu yang dibutuhkan sangat panjang untuk menggali keterangan dari Pak Djoko. Itu panjang sekali, suatu proses yang harus dijelaskan, dikonfirmasi lagi dari berbagai dokumen yang ada, karena kan bisa saja tentu tidak ingat secara pasti terhadap peristiwa yang sudah lalu," sambung Boy.
Dalam proyek driving simulator itu Djoko berperan sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA), sedangkan Didik menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK). Oleh karena itu, polisi yakin Djoko mengetahui alur pelaksanaan proyek tersebut.
"Ada hal-hal yang diketahui dari pak Djoko dalam kapasitas sebagai pimpinan yang mengadakan barang dan jasa. Kemudian ada unsur PPK dan penerima barang yang perlu diambil keterangan. Dan itulah nanti yang akan diminta penjelasan dari pak Djoko, apakah unsur-unsur ini telah atau diketahui secara pasti oleh pak Djoko sendiri sebagai unsur pimpinan," papar Boy.
Hanya saja Djoko yang pada pekan lalu Djoko memperlihatkan kedatangannya di Bareskrim pada media massa, ternyata pada pemeriksaan lanjutan tak lagi menampakkan diri. Kemungkinan ia masuk melalui pintu lain di Bareskrim yang memiliki beberapa pintu akses masuk. Informasi pemeriksaan Gubernur Akpol nonaktif ini sendiri hanya didapat dari keterangan Brigjen Boy Rafli Amar di Humas Polri.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Mudah Kelola Demokrasi Sesuai Konstitusi
Redaktur : Tim Redaksi