"Peristiwa tahun 1998 merupakan kejadian yang sangat menyedihkan. Itu menciderai demokrasi di negara kita dan menciderai Pilkada di DKI. Jangan sampai terulang," ujar Djoko dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (23/8).
Ia meminta pihak tertentu tidak memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menghasut dan mengancam seperti yang terjadi pada video tersebut. Selain itu, warga DKI Jakarta juga diminta tidak terpancing dengan isu SARA tersebut.
"Apabila masyarakat menemukan video atau selebaran bernada provokatif dan berbau SARA agar segera melaporkan pada aparat yang berwajib," tegasnya.
Seperti yang diketahui, video ancaman berjudul "Koboy Cina Pimpin Jakarta" itu sudah menyebar luas di internet dan dapat akses di situs Youtube. Seorang pria menjadi narator dari video berdurasi dua menit tersebut. Sembari memegang sebilah senjata tajam seperti sebuah parang dan wajah tersamarkan ia mengancam warga Tionghoa untuk tidak ikut dalam Pilkada DKI. Jika tidak, kasus 98 dengan korban warga Tionghoa, akan terulang lagi. Video itu diunggah pada 12 Agustus 2012 oleh akun bernama PP10Tahun1959.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Menko Polhukam Tindak Ormas Anarkis
Redaktur : Tim Redaksi