Kemungkinan Novak Djokovic untuk mempertahankan gelarnya di turnamen Australia Open kini berpeluang besar, setelah ia memenangkan kasusnya di pengadilan.
Pekan lalu, setibanya di Melbourne, visa Djokovic untuk masuk ke Australia ditolak, karena izin pengecualian yang dimilikinya tidak memenuhi syarat.
BACA JUGA: Ditahan di Hotel yang Sama, Para Pencari Suaka Ini Tak Seberuntung Novak Djokovic
Saat ini warga asing yang masuk ke Australia harus menunjukkan bukti vaksinasi, namun sebelum masuk ke Australia Djokovic membuat unggahan di jejaring sosial yang mengatakan sudah mendapatkan pengecualian.
Djokovic sempat ditahan di hotel tahanan imigrasi di Melbourne bersama dengan para pengungsi dan pencari suaka, yang kebanyakan dari mereka sudah ditahan selama bertahun-tahun dengan kondisi buruk.
Ia kemudian membawa kasusnya ke pengadilan dan dalam persidangan yang digelar hari Senin (10/01), hakim Anthony Kelly mengatakan Djokovic harus dibebaskan dari tahanan imigrasi dan paspornya dikembalikan.
Dalam putusannya, hakim mencatat Pemerintah Australia telah mengakui keputusan yang diambil petugas Australian Border Force (ABF) untuk mewawancarai Djokovic dan pembatalan visanya tidak masuk akal dalam situasi tersebut.
BACA JUGA: WNI di Australia Bingung dengan Aturan COVID-19 yang Terus Berubah
Djokovic kemudian diberitahu jika ia akan diberi waktu untuk menanggapi pembatalan visa.
Petenis asal Serbia itu sudah berulang kali meminta kepada petugas agar ia diberikan waktu sampai pukul 08:30 pagi untuk memberika tanggapan, sehingga ia bisa memiliki waktu untuk berkonsultasi dengan pengacaranya dan pihak Tennis Australia.
Tapi permintaannya ditolak dan keputusan untuk membatalkan visanya tetap diambil oleh ABF pada pukul 7:42 pagi, tanpa memberikan kesempatan Djokovic untuk menanggapinya.
Dalam dokumen yang disampaikan oleh pengacara untuk pihak Pemerintah Australia menyebutkan Djokovic belum menjalani vaksinasi apa pun dan tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Australia.
Namun Nick Wood SC, pengacara Djokovic mengatakan di pengadilan jika Djokovic sudah pernah tertular COVID-19 sehingga mendapatkan dispensasi untuk tidak melakukan vaksinasi.
Mereka mengatakan Djokovic mendapatkan surat dispensasi dari Tennis Australia dan juga email dari Departemen Dalam Negeri Australia yang mengatakan dirinya memenuhi persyaratan untuk tidak harus menjalani karantina di Australia.
Di pengadilan, Hakim Anthony merujuk pada pengecualian medis yang diberikan kepada Djokovic oleh "seorang profesor dan dokter yang memiliki kualifikasi ... dan selanjutnya ... secara terpisah diberikan juga oleh ahli spesialis, independen, yang dibentuk oleh Pemerintah negara bagian Victoria".
"Intinya ... jadi apa yang dilakukannya [Djokovic]?" ujar hakim di pengadilan.
Pengacara Djokovic mengatakan "Saya setuju Yang Mulia".
Ia juga mengatakan kepada pengadilan jika Djokovic memahami korespondensi dari Pemerintah Australia yang mengatakan jika permohonannya sudah "dinilai", artinya ia "baik-baik saja untuk datang" ke Australia.
"Setiap orang yang berakal akan mengerti, seperti halnya Djokovic yang mengerti, jika ia sudah memenuhi semua syarat," ujar Nick, pengacara Djokovic.
Ketika keputusan itu diumumkan, para pendukung Djokovic merayakannya di luar pengadilan federal.
Mereka terlihat menari dan mengibarkan bendera Serbia, sambil meneriakkan nama Novak Djokovic.
“Ini sangatlah berarti bagi banyak orang. Kami sangat senang," kata salah satu penggemarnya.
Diproduksi oleh Sastra Wijaya, simak perkembangan terkini soal Novak Djokovic di situs ABC News
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Tes Rapid Antigen di Australia Akan Dianggap Cukup, Tapi Pakar Kesehatan Khawatir