JAKARTA – DKI Jakarta bisa dijadikan daerah percontohan untuk lelang jabatan. Menyusul dengan kebijaksanaan Gubernur DKI Jokowi yang memilih camat dan lurah lewat promosi jabatan.
"Kalau lelang jabatan yang dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta dapat terlaksana baik, DKI akan menjadi barometer nasional bagi daerah lain," kata Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) Eko Prasojo di Jakarta, Jumat (22/3).
Dijelaskannya, promosi jabatan secara terbuka merupakan salah satu cara menghindari terjadinya politisasi birokrasi, menghilangkan pengisian jabatan atas dasar like and dislike, memberikan kesempatan kepada PNS untuk berkompetisi. Di samping mempererat NKRI, khususnya dalam promosi terbuka bagi eselon I dan II
Guru Besar FISIP Universitas Indonesia ini mengapresiasi langkah terobosan Jokowi yang akan melakukan lelang jabatan. “Pak Jokowi sangat bijak, dan mudahan-mudahan hal ini bisa menjadi gerakan nasional, karena DKI merupakan barometer nasional,” tambahnya.
Untuk melaksanakan promosi jabatan secara terbuka, lanjutnya, tidaklah mudah, karena harus berhadapan dengan banyaknya resistensi sehingga membutuhkan koalisi besar. Namun dia tegaskan bahwa promosi terbuka itu hanya untuk kalangan PNS, tidak di luar itu.
"Jadi para pejabat di DKI tak perlu khawatir, akan bersaing dengan orang swasta. Selain itu, untuk bisa ikut promosi terbuka, pangkat dan jabatan tetap menjadi tolok ukur dalam seleksi. Ini berlaku untuk eselon I – V," terangnya.(esy/jpnn)
"Kalau lelang jabatan yang dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta dapat terlaksana baik, DKI akan menjadi barometer nasional bagi daerah lain," kata Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) Eko Prasojo di Jakarta, Jumat (22/3).
Dijelaskannya, promosi jabatan secara terbuka merupakan salah satu cara menghindari terjadinya politisasi birokrasi, menghilangkan pengisian jabatan atas dasar like and dislike, memberikan kesempatan kepada PNS untuk berkompetisi. Di samping mempererat NKRI, khususnya dalam promosi terbuka bagi eselon I dan II
Guru Besar FISIP Universitas Indonesia ini mengapresiasi langkah terobosan Jokowi yang akan melakukan lelang jabatan. “Pak Jokowi sangat bijak, dan mudahan-mudahan hal ini bisa menjadi gerakan nasional, karena DKI merupakan barometer nasional,” tambahnya.
Untuk melaksanakan promosi jabatan secara terbuka, lanjutnya, tidaklah mudah, karena harus berhadapan dengan banyaknya resistensi sehingga membutuhkan koalisi besar. Namun dia tegaskan bahwa promosi terbuka itu hanya untuk kalangan PNS, tidak di luar itu.
"Jadi para pejabat di DKI tak perlu khawatir, akan bersaing dengan orang swasta. Selain itu, untuk bisa ikut promosi terbuka, pangkat dan jabatan tetap menjadi tolok ukur dalam seleksi. Ini berlaku untuk eselon I – V," terangnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasal Santet dan Kumpul Kebo tak Dibahas di Belanda
Redaktur : Tim Redaksi