DKI Kaya, Bangun Monorail tak Bisa

Minggu, 15 April 2012 – 21:10 WIB

JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Didik J Rachbini, berjanji akan mengembangkan transportasi massal, kombinasi antara busway, monorail, MRT system, untuk mengatasi kemacetan di ibu kota.

"Kombinasi ini adalah transportasi yang bisa mengangkut penumpang dalam jumlah yang besar," ujar Didik di Jakarta, Minggu (15/4).

Ia mengatakan, transportasi yang ada saat ini, yakno busway, baru menyerap 3 persen dari penumpang yang ada di Jakarta. Sehingga, perlu ditambah dengan alternatif angkutan lainnya yang bisa mengangkut penumpang lebih besar yaitu monorel dan MRT.

"Dia itu belum berhasil, jadi harus ditingkatkan frekuensi dari bus-busnya maupun koridor-koridornya. Tidak cukup. Ini harus ditambah monorail. Kalau kita diberikan amanat akan langsung dijalankan," jelasnya.

Jika melihat dari sisi anggaran, sambungnya maka anggaran DKI Jakarta sebesar Rp36 triliun atau 10 kali lebih besar dari anggaran kementrian. Maka, masih memungkinkan mengembangkan transportasi yang lebih besar dengan anggaran yang cukup memadai.

"Pemerintah daerah Jawa Timur bikin Jembatan Suramadu itu anggarannya cuma Rp2 hingga 3 triliun. Kenapa provinsi yang cuma punya anggaran Rp2 triliun bisa bikin suramadu tapi DKI yang besar tidak bisa bikin monorail. Jadi anggaran yang sekarang itu anggaran belum efektif harus lebih diefektifkan," pungkasnya. (Naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Seksi, Dorong Politisi Interpelasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler