DKI Loloskan Dua Siswa ke Paskibraka

Kabar Pelecehan Seksual Tunggu Penyelidikan

Selasa, 17 Agustus 2010 – 13:24 WIB
HORMAT - Anggota Paskibraka usai diambil sumpah dan dikukuhkan sebagai Pengibar Bendera Merah Putih, Minggu (15/8) lalu, di Istana Negara, Jakarta. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos.
JAKARTA - Warga DKI Jakarta masih patut berbanggaPasalnya, dua siswa utusan DKI Jakarta masuk dalam seleksi nasional Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)

BACA JUGA: Sejumlah Kada Terima Tanda Kehormatan

Dua siswa itu adalah M Tri Bintoro, siswa SMAN 4 Jakarta Pusat, serta Yuni Annisa, siswa SMAN 52 Jakarta Utara
Jelang upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka di Hari Kemerdekaan RI ini, kedua perwakilan DKI itu sudah ikut digembleng habis di Cibubur sejak sebelum puasa.

Selain kedua siswa yang lolos seleksi nasional, anggota Paskibraka DKI yang lolos tingkat provinsi sendiri ada sekitar 30 orang

BACA JUGA: Achmad Sodiki, Lebaran Jaga Kantor

Mereka terdiri dari sebanyak 15 orang Paskibraka putri dan 15 Paskibraka putra
Sementara bagi yang tidak lolos tingkat nasional, tetap akan menjalankan tugasnya mengibarkan bendera pusaka merah putih di masing-masing wilayah.

Untuk bisa lolos (ke tingkat) nasional memang tidak mudah

BACA JUGA: 271 Napi Banten Langsung Bebas

Secara fisik, anggota Paskibraka itu minimal memiliki tinggi 166 cm untuk putri dan 175 cm untuk putraSelain itu, postur tubuh juga harus bagusFaktor kediplinan, kemahiran baris berbaris, juga menjadi faktor penentuDua perwakilan DKI yang masuk Paskibraka nasional pun diharapkan bisa menjadi contoh bagi siswa se-DKI Jakarta dan anggota Paskibraka yang lain.

"Target kami, utusan DKI yang lolos nasional bisa masuk tim delapanYang putri bisa membawa baki, sementara putra sebagai pengibar," harap Instruktur Paskibraka DKI, Oky Saputra, Senin (16/8) kemarin.

"Meskipun tidak masuk seleksi nasional, lolos tingkat provinsi saja sudah cukup membanggakanPaskibraka memberi banyak kontriobusi dalam menggembleng diriSaya jadi tambah disiplin dan percaya diri," ujar Sarah Neville, siswi SMA Gonzaga Jakarta Selatan, rekan sesama Paskibraka Yuni dan Tri, saat ditemui di lokasi karantina komplek gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan.

Menurut Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) DKI Firmansyah pula, seluruh Paskibraka yang lolos seleksi baik tingkat provinsi apalagi nasional, merupakan siswa pilihanMereka telah digembleng sebelumnya setelah dinyatakan lolos seleksi tahap awal di masing-masing kecamatanPenggemblengan diarahkan pada pembentukan karakter yang disiplinSelain baris-berbaris, seluruh anggota Paskibraka dilatih sedemikian rupa dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, terkait kabar terjadinya dugaan pelecehan seksual yang dialami anggota Paskibraka saat penggemblengan di Cibubur pada awal Juli lalu, pihaknya membantah dilakukan oleh senior yang bertanggungjawab melatihnya"Benar tidaknya, menunggu hasil penyelidikanTapi yang jelas, yang disangka itu senior angkatan 2005Sementara yang bertanggungjawab menggembleng (adalah) lulusan 2007 dan 2008Jadi kalau benar, itu oknumTidak bisa Paskibraka dicemarkan seperti itu," katanya.

Firmansyah menyebut, pihaknya juga masih tidak mengerti bentuk pelecahan seksual yang dituduhkan salah satu orangtua siswa ituSebab katanya, dalam definisi umum, disebut pelecehan jika pelaku dan korban berbeda jenis kelaminSementara dalam karantina, anggota Paskibraka putri dan putra dipisahJaraknya 100 meter, serta untuk bisa menemui satu sama lain juga harus melalui izin penjaga piket.

"Kalau memang terjadi pelecehan, mestinya yang menjadi korban kan mengundurkan diri atau menarik diriTapi ini kan tidakMereka baik-baik sajaOrangtua yang menuduh pelecehan juga tidak konsistenKalau memang merasa anaknya dizolimi, harusnya anaknya ditarikBukan didiamkan begitu," pungkasnya(aak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyidik Copy Paste BAP Saksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler