DKI Upayakan Perayaan Hari Buruh Tak Menyusahkan

Kamis, 28 Maret 2013 – 11:37 WIB
JAKARTA - Hari Buruh sedunia yang dirayakan setiap tanggal 1 Mei identik dengan aksi demonstrasi besar-besaran. Pada peringatan yang dikenal dengan nama May Day itu, biasanya ratusan ribu buruh turun ke jalan menuntut perbaikan nasib mereka.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengaku tidak keberatan dengan aksi para buruh. Namun, wagub yang biasa disapa Ahok itu berpesan agar aksi yang dilakukan para buruh tidak menggangu kepentingan umum.

"Ya, mereka mau demo ya demo saja tapi jangan bikin macet," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/3).

Pemprov DKI sendiri tengah melakukan konsolidasi dengan unsur serikat pekerja dan pengusaha melalui forum bipartit. Konsolidasi dilakukan untuk berusaha melokalisir aksi peringatan Mayday.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Pemprov DKI, Dedet Sukendar bergarap agar perayaan hari buruh dilakukan terbatas di sekitar area industri saja. "Tiap tripartit daerah diantisipasi tidak perlu kemana-mana, seperti tahun lalu terpusat di Pulogadung di Jaktim. Masing-masing daerah kesempatan turun ke Balai Kota diminamilisir," papar Dedet di lokasi yang sama.

Selain itu Dedet menghimbau agar perayaan Hari Buruh tidak hanya diisi dengan kegiatan demonstrasi. Pemprov DKI pun mengaku siap memfasilitasi kelompok buruh dalam memperingati Mayday dengan sejumlah kegiatan yang positif.

"Nanti kita beri kegiatan olahraga bersama, pasar seninya. Dulu ada sepeda funbike, band, silahkan nggak masalah," ujar Dedet.

Menurut Dedet, dengan adanya kegiatan-kegiatan ini, kemungkinan aksi buruh ditunggangi oleh kepentingan politik pihak lain dapat diminimalisir. Konsep peringatan Mayday seperti ini juga diyakini tidak akan menggangu kepentingan masyarakat. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Vila di Halimun Salak Dibongkar Bertahap

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler