DKM Al Aqsha BSD Salurkan 2.500 Daging Kurban Hingga ke Desa Terpencil

Jumat, 23 Juli 2021 – 20:48 WIB
Ilustrasi sapi kurban disembelih, Jumat (31/7). Foto: ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus

jpnn.com, JAKARTA - Masjid Al Aqsha Delatinos BSD City Tangerang Selatan,  menyembelih 127 hewan kurban terdiri dari  67 sapi serta 60 kambing pada momen Iduladha 1442 H.

Panitia bahkan menyiapkan alat pendingin khusus agar kualitas daging terjaga sebab hewan kurban yang ditangani sangat banyak.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sekelompok Pemuda Mondari-Mandir, Moeldoko Beri Peringatan, Pesan Jenderal Andika

"Ini benar-benar di luar dugaan karena di masa pandemi yang berat ini tapi antusias jemaah sangat tinggi," kata Abu Humaira, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Aqsha Delatinos BSD dalam keterangannya, Jumat (23/7).

Menurutnya, pengurus DKM sebelumnya memperkirakan jumlah hewan kurban yang disembelih akan turun dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: 3 Trik Jitu Menyimpan Daging Kurban Agar Bisa Tahan Lama

Tahun lalu ada 63 sapi dan 67 kambing tetapi ternyata jumlah sapi yang disembelih tahun ini malah meningkat jadi 67 ekor dan kambing 60.

"Bisa serupa tahun lalu saja sudah bagus. Namun ternyata tidak, antusias jemaah makin tinggi. Sampai-sampai kita harus membatasi. Jika tidak bisa naik terus,” ujarnya. 

BACA JUGA: Bantu Sesama, Salurkan Sejumlah Hewan Kurban di Wilayah Jakarta dan Bogor

Di sisi lain, panitia yang terlibat dalam kurban kali ini juga menjalani pemeriksaan ketat. Tidak semua bisa turut serta karena harus lolos dari screening negatif Covid-19. 

“Lebih ketat dari tahun lalu, kami benar-benar perketat karena masa PPKM Darurat. Semua pekerja dan panitia yang terlibat harus swab dulu di klinik Al Aqsha,” katanya. 

Agar semua tertangani dengan baik, pekerja pemotongan harus memiliki sertifikasi dari MUI.  

Panitia juga memutakhirkan peralatan, di antaranya dengan memakai gergaji mesin untuk memotong karkas dan menyiapkan pendingin berupa container refrigerator 20 feet (kulkas container). 

Alat perebah sapi yang tahun lalu masih manual, kini sudah dilengkapi hidrolik, sehingga lebih efisien. Alat itu dikhususkan untuk memotong sapi berbobot 400 kg ke atas

“Semua kita tangani sendiri karena jumlahnya banyak. Ini juga agar mutunya terjaga dan cepat tersalurkan sehingga pada hari tasrik semua sudah sampai ke mustahik (penerima daging qurban),” tambahnya.

Panitia melakukan pemutakhiran peralatan besar-besaran, karena mayoritas sapi yang ditangani memiliki bobot rata-rata 400 sanpai 600 kg sehingga diperlukan pemotongan yang bersih dan cepat.

Panitia juga membuat perimeter di beberapa titik pemotongan, agar tidak ditembus oleh mereka yang tidak terlibat dalam pemotongan hewan.

"Kami jaga prokes agar tak banyak orang berkumpul. Termasuk muqorib hanya boleh menyaksikan pemotongan via zoom, mereka tidak boleh datang,” kata Surya Sidharta anggota dewan Pembina DKM.

Sekitar 2.500 kantong daging yang dihasilkan tidak boleh diambil ke masjid. Panitia menyalurkannya melalui simpul-simpul penjemputan yang sudah diatur sebelumnya. 

Selain dibagikan kepada penyapu jalan, sopir,  satpam dan pembantu rumah tangga di kawasan BSD, daging kurban juga disalurkan ke masjid dan mushola sekitar Delatinos.

"Juga ke pondok pesantren, yayasan yatim piatu dan desa-desa tertinggal sampai ke wilayah Bogor, yang tak bisa diakses oleh kendaraan," kata Yayan Mulyana,  sekretaris DKM Al Aqsha.

Semua daging kurban yang disalurkan dipastikan telah disembelih di masjid. Tidak ada hewan kurban hidup yang keluar dari masjid setelah diserahkan muqorib kepada DKM. 

“Semua harus terpotong disini. Kalau tidak,  bisa menimbulkan fitnah,” tegasnya. (esy/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler