BOGOR--Sedikitnya 230 angkot yang beroperasi di luar jadwal shift, terjaring operasi penertiban Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, kemarin. Razia digelar untuk menindaklanjuti pengaduan yang datang ke DLLAJ tentang banyaknya angkot yang beroperasi di luar jadwal shift.
Angkot trayek 02A (Sukasari-Merdeka-Bubulak) disebut yang paling “nakal” melanggar aturan ini. Makanya, DLLAJ menggelar razia di jalur Sukasari hingga Empang, dan Terminal Bubulak hingga Siliwangi. “Untuk trayek yang melanggar sistem shift, kami berikan sanksi tegas, baik sopirnya maupun pemilik angkot,” ujar Kepala DLLAJ, Suharto.
Maraknya pelanggaran jadwal itu membuat pengusaha dan sopir trayek yang sama mengeluh. Sebagian sopir tak terima banyak angkot yang tetap beroperasi, padahal jadwalnya off.
Seperti Yanto, sopir 02A yang biasa ke arah Bubulak ini mengaku, harus menombok setorannya.
“Kalau sistem shift berlaku sesuai jadwal, saya tidak pernah nombok setoran. Tapi dengan banyaknya angkot yang nakal, mau tidak mau saya harus nombok. Kalau pemilik angkot kan, tidak mau tahu masalah ini,” tegasnya.
Lain halnya dengan Trisno. Sopir yang seharusnya libur ini tetap nekat beroperasi dengan alasan anaknya sedang sakit. “Saya perlu biaya untuk berobat anak saya, kalau saya tidak narik, kasihan anak saya,” tuturnya.
Trayek 02A ini memang paling banyak jumlahnya dibandingkan trayek lain. Dengan jumlah sebanyak 563 unit tidak menjamin angkot menaati jadwal shift tersebut. Padahal sistem ini dirancang untuk mengurangi macet dan polusi udara di Kota Bogor.
Suharto menyatakan, pihaknya sudah mendata para angkot yang tidak tertib tersebut dan akan segera memberikan sanksi.(cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Kecamatan di Jaksel Rawan Banjir
Redaktur : Tim Redaksi