DNA Jokowi Kuat Sekali, Wajar Gibran dan Bobby Maju, Akhyar Memilih Merapat ke Demokrat

Selasa, 28 Juli 2020 – 21:32 WIB
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming di Kantor DPP PDIP. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, wajar Ahmad Purnomo yang merupakan kader tulen PDI Perjuangan 'kalah' dari Gibran Rakabuming Raka, terkait rekomendasi maju di Pemilihan Wali Kota Solo 2020.

Pasalnya, Gibran merupakan putra dari Presiden Joko Widodo yang merupakan kader terbaik dari partai tersebut untuk saat ini.

BACA JUGA: Diduga Memeras Tersangka, Seluruh Personel Operasional Satnarkoba Polres Bone Diperiksa Propam

"Nah, karena masih berkuasa dan memegang jabatan pemerintahan, tentu DNA-nya Pak Jokowi kuat sekali di PDIP. Berbeda ketika nanti mungkin tidak menjabat presiden lagi," ujar Pangi kepada jpnn.com, Selasa (28/7).

Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, jika Jokowi tidak punya DNA yang cukup kuat, tidak mungkin partai pimpinan Megawati Soekarnoputri merekomendasikan Gibran yang masih sangat muda.

BACA JUGA: Anak Terbangun Langsung ke Dapur, Terkejut Lihat Sang Ibu Berbuat Terlarang, Lalu Gugah Ayahnya

"Kalau misalnya Jokowi enggak punya DNA yang kuat di PDIP, tentu yang direkomendasikan Ahmad Purnomo. Karena dia adalah kader inti, berkontribusinya juga jelas bagi partai," ucapnya.

Pangi mengakui, selama ini memang ada kecenderungan tradisi mengutamakan kader maju dalam pemilihan di PDIP.

BACA JUGA: Sebaiknya Ada Anak Raja Mau Berhadapan Dengan Gibran di Pilkada Solo

Namun, karena DNA Jokowi kuat sekali, tradisi tersebut seakan tidak berlaku khusus untuk Pilkada Solo.

"Spesialisasi PDIP itu bagaimana menyenangkan kader. Cuma, belakangan Gibran yang anak baru kemarin, tiba-tiba naik. Tentu karena pengaruh DNA-nya Jokowi yang kuat sekali," katanya.

Lebih lanjut Pangi mengatakan, kuatnya pengaruh DNA Jokowi sepertinya juga disadari Wali Kota Medan Akhyar Nasution.

Akhyar yang merupakan kader murni PDIP, memilih merapat ke Partai Demokrat untuk dapat maju pada pemilihan calon wali kota Medan 2020.

BACA JUGA: Soal Jenazah Pasien COVID-19 Dikubur Masih Berdaster Viral, Ini Klarifikasinya

"Di Medan malah Akhyar langsung kabur, karena sudah enggak yakin bakal direkomendasikan oleh PDIP. Dia merasa PDIP kemungkinan besar akan memilih mengusung menantu presiden Bobby Nasution," pungkas Pangi.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler