HARI pernikahan yang sempurna adalah impian seluruh perempuan. Tak heran, semakin banyak perempuan yang memastikan gaun pengantinnya cocok. Caranya adalah membuat desainnya sendiri.
----------------
TANGGAL 6 Desember adalah hari penting bagi Antania Febrina Nataprawira. Perempuan 25 tahun itu bakal dipersunting sang kekasih, Taufik Ismanto yang dikenalnya lalu. Tania, sapannya, tidak menggunakan jasa event organizer (EO).
Dia memilih meng-handle semuanya bersama Eky, panggilan Taufik. Termasuk gaun pengantin yang digunakan untuk akad nikah. ”Saya yang mendesain,” ucap perempuan asli Jakarta yang belum lama tinggal di Surabaya tersebut.
BACA JUGA: 4 Efek Stres yang Perlu Diketahui
Sejak hari pertunangannya September lalu, Tania sudah berancang-ancang tentang desain baju yang akan dikenakannya di pelaminan.
Sejak kecil, Tania memang hobi crafting dan menjahit. ”Jadi, angan-angan sejak kecil adalah baju pengantin saya kelak buatan saya sendiri,” ucap anak pertama di antara tiga bersaudara tersebut.
BACA JUGA: Suplemen Kedelai Pengaruhi Gen Kanker Payudara
Karena itu, Tania mulai hunting model gaun untuk akad nikah yang bisa membuatnya tampak sempurna pada hari pentingnya. Awalnya, dia sempat tertarik dengan cutting pada ball gown yang menggunakan kawat petticoat. Sebab, itu bisa memberikan efek mengembang dan glamor.
Namun, setelah dipikir-pikir, Tania lebih sreg dengan yang simpel-simpel. Dia memutuskan untuk menggunakan tumpukan tule yang bisa memberikan efek mengembang. Atasannya cukup diberi detail lewat brokat yang dipayet.
BACA JUGA: Rok Midi untuk Beragam Tampilan
Tapi, sebelumnya, Tania menyerahkan pembuatan dress kepada penjahit. Dengan begitu, dia tinggal memberi payet sendiri.
”Tinggal bagian tangan, harus ngebut ini pembuatannya,” ujar Tania. Lalu, jadilah long dress simpel dengan detail tule, brokat, serta payet cokelat pastel dan hijau tosca yang siap melengkapi hari akad nikah Tania.
Selain Tania, ada juga Laksmi Nungki yang baru saja dinikahi Irham Hadi Pratama pada November. Perempuan 23 tahun yang akrab disapa Nungki tersebut bahkan merancang sendiri busana untuk akad nikah dan resepsi. ”Kebetulan, saya bisa menggambar, jadi kan bisa desain sesuka hati,” papar alumnus jurusan tata busana SMKN 6 Surabaya tersebut.
Apalagi, sehari-hari Nungki terbiasa menggunakan busana muslim yang sesuai syariat. Jadilah Nungki tinggal mencari referensi-referensi untuk cutting busana yang sesuai dengannya. Hasilnya, untuk akad nikah, dia memilih long dress three pieces. Terdiri atas long dress untuk dalaman, outer, dan necklace.
Yang menonjol adalah outer yang dibuat menyerupai long cardigan. Nungki memilih bahan kain lame yang teksturnya mirip dengan jacquard. Dia menambahkan detail butiran mutiara dan swarovski pada pinggirannya.
Sedangkan untuk resepsi, busananya lebih rumit. Memang sama-sama long dress. Tapi, pada long dress resepsi, Nungki menambahkan ornamen yang biasa digunakan untuk kebaya. Yakni, detail manik-manik pada untaian brokat.
Dia meronce manik-maniknya sendiri. Bahkan, dia membuat sendiri tambahan ornamen dari kain tule yang dirangkai menjadi bunga-bunga kecil. Bunga tersebut mencapai 2.000.
Namun, urusan menjahit dua long dress itu dia serahkan kepada penjahit. Sedangkan proses payet dia tangani sendiri. Kedua busananya pun sama-sama berwarna putih.
Sebenarnya Nungki bukanlah penggemar fanatik warna putih. ”Biarlah semua orang berwarna-warni, saya saja yang tetap pakai putih,” ucapnya. (ina/rid/c11/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istirahatkan Rambut saat Luang
Redaktur : Tim Redaksi