JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Nurani Nusantara (GANN) M Fariza Y Irawady mengapresiasi langkah Universitas Trisakti (Usakti) yang secara tegas mengeluarkan mahasiswa terlibat narkoba. Menurutnya, kebijakan ini patut dicontoh untuk meminimalisir peredaran barang haram tersebut di lingkungan kampus.
Fariza menjelaskan komitmen Usakti memerangi narkoba dan menjadikan universitas bersih dari pengaruh obat-obat terlarang tak perlu diragukan lagi. Ia mengungkapkan, periode 1999-2008 Usakti telah men-drop out (DO) 200 mahasiswa yang terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Dan semenjak 2008 hingga sekarang sudah tidak pernah ada lagi ditemukan kasus narkoba di kampus tersebut.
”Ini menandakan upaya dan komitmen yang mereka lakukan untuk membuat Usakti sebagai kampus yang bebas dari Narkoba telah menunjukan hasil,” ujar Fariza seusai bertemu dengan Tim Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba (TPPN) di Universitas Trisakti, Rabu (6/2).
Fariza mengakui peredaran narkoba akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan dan membuat para orang tua menjadi khawatir. Terlebih pada kebanyakan kasus, penyalahgunaan narkoba terjadi karena pergaulan. “Menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih dari narkoba, dan saya rasa itu sudah berhasil dilakukan oleh Usakti,” ujarnya.
GANN sendiri telah mengadakan sebanyak 2 kali training motivasi Hidup Positif Bermakna Untuk Sesama Tanpa Narkoba yang diikuti anggota DMAN Usakti.
Sementara itu, Dosen sekaligus Ketua Forum Komunikasi Karyawan Usakti, Advendi Simangunsong mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak terjadi begitu saja, namun perlu adanya kepekaan dan dukungan dari semua komponen kampus mulai dari tenaga pengajar, karyawan, mahasiswa hingga orang tua mahasiswa untuk ikut menciptakan suasana kampus yang bebas narkoba. “Dosen juga harus mampu untuk mengamati setiap kondisi yang terjadi di kampus, sehingga kehadiran dosen tidak hanya semata mengajar dikelas, namun juga turut serta dalam menciptakan suasana kampus yang kondunsif,” katanya.
Ketua TPPN Usakti, Hein Wangania menjelaskan peperangan terhadap narkoba yang secara masif dilakukan atas inisiatif Rektor Universitas Trisakti Thoby Muthis semenjak tahun 1999. Inisiatif itu diwujudkan dengan membentuk Tim TPPN dan pada tahun 2004 berhasil membentuk Divisi Mahasiwa Anti Narkoba (DMAN) yang diyakini merupakan bukti konkrit komitmen Universitas Trisakti dalam penanggulangan narkoba.
“Kami merupakan salah satu pelopor kampus bebas Narkoba. Oleh karenanya dalam berbagai kesempatan kampus Usakti telah diakui oleh BNN dan selalu menjadi role model bagi kampus-kampus lainnya dalam bidang penanggulangan narkoba, ini semua tak lepas dari peran dan komitmen Rektor Usakti Thoby Muthis yang sangat peduli dan mendukung semua program TPPN dan DMAN,” ujarnya.
Usaha pembersihan narkoba dari lingkungan Kampus Usakti ini akhirnya membuahkan hasil. Universitas yang dikenal sebagai kampus pahlawan reformasi ini pernah mendapatkan Pin Emas dari Presiden yang diserahkan secara resmi di Istana Negara pada masa Presiden Megawati dan Presiden SBY atas peran sertadalam penanggulangan narkoba.
“Mahasiswa kami yang tergabung dalam DMAN pun tidak hanya melakukan sosialisasi di dalam kampus Usakti saja, namun mereka selalu melakukan studi banding ke kampus-kampus lainnya di Indonesia untuk mensosialisasikan programnya sekaligus bertukar informasi untuk memperkuat program yang telah mereka miliki selama ini,” pungkas Hein. (awa/jpnn)
Fariza menjelaskan komitmen Usakti memerangi narkoba dan menjadikan universitas bersih dari pengaruh obat-obat terlarang tak perlu diragukan lagi. Ia mengungkapkan, periode 1999-2008 Usakti telah men-drop out (DO) 200 mahasiswa yang terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Dan semenjak 2008 hingga sekarang sudah tidak pernah ada lagi ditemukan kasus narkoba di kampus tersebut.
”Ini menandakan upaya dan komitmen yang mereka lakukan untuk membuat Usakti sebagai kampus yang bebas dari Narkoba telah menunjukan hasil,” ujar Fariza seusai bertemu dengan Tim Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba (TPPN) di Universitas Trisakti, Rabu (6/2).
Fariza mengakui peredaran narkoba akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan dan membuat para orang tua menjadi khawatir. Terlebih pada kebanyakan kasus, penyalahgunaan narkoba terjadi karena pergaulan. “Menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih dari narkoba, dan saya rasa itu sudah berhasil dilakukan oleh Usakti,” ujarnya.
GANN sendiri telah mengadakan sebanyak 2 kali training motivasi Hidup Positif Bermakna Untuk Sesama Tanpa Narkoba yang diikuti anggota DMAN Usakti.
Sementara itu, Dosen sekaligus Ketua Forum Komunikasi Karyawan Usakti, Advendi Simangunsong mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak terjadi begitu saja, namun perlu adanya kepekaan dan dukungan dari semua komponen kampus mulai dari tenaga pengajar, karyawan, mahasiswa hingga orang tua mahasiswa untuk ikut menciptakan suasana kampus yang bebas narkoba. “Dosen juga harus mampu untuk mengamati setiap kondisi yang terjadi di kampus, sehingga kehadiran dosen tidak hanya semata mengajar dikelas, namun juga turut serta dalam menciptakan suasana kampus yang kondunsif,” katanya.
Ketua TPPN Usakti, Hein Wangania menjelaskan peperangan terhadap narkoba yang secara masif dilakukan atas inisiatif Rektor Universitas Trisakti Thoby Muthis semenjak tahun 1999. Inisiatif itu diwujudkan dengan membentuk Tim TPPN dan pada tahun 2004 berhasil membentuk Divisi Mahasiwa Anti Narkoba (DMAN) yang diyakini merupakan bukti konkrit komitmen Universitas Trisakti dalam penanggulangan narkoba.
“Kami merupakan salah satu pelopor kampus bebas Narkoba. Oleh karenanya dalam berbagai kesempatan kampus Usakti telah diakui oleh BNN dan selalu menjadi role model bagi kampus-kampus lainnya dalam bidang penanggulangan narkoba, ini semua tak lepas dari peran dan komitmen Rektor Usakti Thoby Muthis yang sangat peduli dan mendukung semua program TPPN dan DMAN,” ujarnya.
Usaha pembersihan narkoba dari lingkungan Kampus Usakti ini akhirnya membuahkan hasil. Universitas yang dikenal sebagai kampus pahlawan reformasi ini pernah mendapatkan Pin Emas dari Presiden yang diserahkan secara resmi di Istana Negara pada masa Presiden Megawati dan Presiden SBY atas peran sertadalam penanggulangan narkoba.
“Mahasiswa kami yang tergabung dalam DMAN pun tidak hanya melakukan sosialisasi di dalam kampus Usakti saja, namun mereka selalu melakukan studi banding ke kampus-kampus lainnya di Indonesia untuk mensosialisasikan programnya sekaligus bertukar informasi untuk memperkuat program yang telah mereka miliki selama ini,” pungkas Hein. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM: Revisi PP Tentang Guru Langgar HAM
Redaktur : Tim Redaksi