AMBON - KM Banda Naira yang naik docking atau perbaikan di Bitung, Sulawesi Utara pada September 2011 dengan biaya yang dianggarkan senilai Rp 1,54 milyar kini sudah kembali di Ambon. Ternyata hasil pekerjaan perbaikan itu dinilai asal-asalan karena kondisi kapal tidak mengalami perbaikan yang berarti.
Pantauan koran ini terhadap kondisi KM Banda Naira, sepertinya tidak ada hasil nyata. Misalnya saja di area Dek 2 bagian belakang kapal. Lantainya yang sudah menipis termakan usia ditutupi dengan semen 5 bantal untuk menghindari lubang-lubang. Hal lain juga terlihat pada bumbungan kapal area sekitar tempat penguapan mesin yang merupakan jalan masuk dari kamar mesin sudah berlubang dan berkarat. Akibatnya udara keluar dari celah-celah itu membuat daerah sekitar itu tidak aman bagi para ABK.
ABK juga menyesalkan Adpel tidak memberikan docking oleh pihak operator agar dapat menegetahui kerusakan dan mengapa harus docking sampai ke Sulawesi Utara padahal di Ambon juga ada tempat untuk docking.
Kepala Bagian Humas Adpel Ambon, Joko Susanto saat dimintai keterangan terkait hal tersebut mengatakan anggaran biaya reparasi kapal yang diterima tidak penuh namun hanya berkisar Rp 800 juta. Itu setelah dipotong pajak dan PPH PPN dokumen. ‘’Anggaran yang ada terbatas. Perlu diketahui bahwa kapal ini mengalami kerusakan parah terutama pada mesin induk dan mesin bantunya. Kalau namanya docking besar perlu anggaran 2 hingga 3 milyar,’’ ungkapnya.
Menyangkut pelaksanaan docking yang dilakukan di luar Ambon, Joko mengatakan karena perusahaan docking yang ada di Ambon kalah tender. ‘’Memang awalnya diperkirakan kapal masih dalam kondisi baik. Ternyata kerusakan pada KM Banda Naira mencapai 95 persen,’’ kata dia.
Disinggung mengenai belum dioperasikannya kapal tersebut, Susanto menandaskan masih dalam proses tender. ‘’Masih tender dan dalam masa sanggahan pertama yakni 5 hari menunggu. Jika selama itu tidak ada sanggahan maka siap untuk diberangkatkan,’’ pungkasnya.(M2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Pemuda Bentrok, Siswa Dipulangkan Lebih Awal
Redaktur : Tim Redaksi