Dodi Reza Ramaikan Bursa Ketum PSSI

Senin, 13 Februari 2012 – 07:53 WIB

JAKARTA-Setelah 17 nama mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), satu nama lagi akan meramaikan bursa calon ketua umum orang nomor satu di PSSI itu. Presiden Klub Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex siap ramaikan bursa ketua umum PSSI 2012-2016. Setelah resmi mengambil formulir pendaftaran di kantor KPSI, Sabtu (11/2), dijadwalkan pembina Sriwijaya FC Palembang ini akan mengembalikan formulir hari ini.

“Tadi ada perwakilan manajemen Sriwijaya FC sudah mengambil formulir, rencana Senin besok beliau sudah mengembalikan formulir untuk mendorong pencolanan Dodi Reza Alex,” ujar Alvin Hinelo, Anggota Komite Pemilihan bakal calon Ketum, Wakil dan sembilan anggota Komite Eksekutif PSSI.

Bersama Dodi Reza Alex, tahun ini Palembang menjelma menjadi ikon baru sepakbola di tanah air. Fakta terkini, di bawah penanganannya selain mampu mandiri, SFC secara prestasi juga cukup luar biasa dengan bertengger di papan atas klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. “ Kami rasa masuknya sosok penting seperti Dodi Reza Alex menjadi kabar bagus bagi sepakbola Indonesia,” jelas Alvin. “Masih banyak nama-nama besar, sabar ya,” jelasnya.

Munculnya Dodi Alex Noerdin, melengkapi empat nama yang sebelum sudah resmi masuk ke meja KP. Adapun nama yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran adalah, Zulfadli (Pengprov PSSI Kalimatan Barat dan Anggota Komisi X DPR RI), Djamal Aziz (Anggota Komisi X DPR RI), Irawadi Hanafi (APSNI) dan Adang Ruchiatna (Pengurus PSSI era Azwar Anas dan Agum Gumelar).

Sementara itu, keinginan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Andi Malarangeng melihat ISL bersanding dengan Indonesia Premier League (IPL) di bawah PSSI, dinilai mengada-ada. "Menegpora tahu tidak kalau ada barang haram di dalam IPL? Ada Persema dan Persibo yang dihukum, klub-klub tidak jelas seperti Bontang FC yang musim lalu terdegradasi, serta klub duplikatan seperti Persija, Arema dan Persebaya di sana. Dulu mereka haram, dan kini oba terus dimasukan Djohar Arifin,” ujar La Nyalla Mattalitti anggota KPSI.

La Nyalla juga mengingatkan agar jangan membandingkan ISL dengan IPL, apalagi sampai berpikir menyatukan dua kompetisi ini. “ISL sudah berjalan normal dan lancar. Sedang IPL, serba tidak jelas dan sudah mau bangkrut semua. Sejak awal saya sudah mengingatkan kepada PSSI untuk berpegang kepada statuta. Bawah kompetisi tertinggi ada 18 klub yakni ISL. Selama ini keputusan PSSI hanya menguntungkan IPL,” jelas La Nyalla.

Jika wacana ISL dan IPL muncul dari Menegpora, La Nyalla justru mempertanyakan kepahaman Andi Malarangeng terhadap sepakbola di Indonesia. “Sekali lagi saya tegaskan, sudah tidak ada rekonsiliasi. Dan atas nama 452 anggota PSSI bahwa Kongres Luar Biasa adalah harga mati. Kami dulu sudah sering dan tidak bosan-bosan mengingatkan PSSI agar jangan melanggar aturan. Tapi PSSI terus membuat keputusan melanggar aturan,” ujar La Nyalla.

Meski ditentang, wacana penggabungan dua kompetisi agar berada di bawah naungan PSSI tetap digodok ketua PSSI Djohar Arifin Husin. Setelah pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, menyangkut pelegalan Indonesia Super League (ISL), akhirnya PSSI membuka upaya rekonsiliasi tersebut, dengan memiliki wacana penggabungan ISL dengan IPL. Namun penggabungan itu tidak akan mudah karena kedua belah pihak saling bertentangan.

"Saya belum bisa ungkapkan detail (format kompetisi) seperti apa, prinsip dulu yaitu mendukung dua kompetisi di bawah PSSI. PSSI temui ISL dan ISL ketemu IPL, mencari klop itunya saja dulu," ujar Djohar Arifin kepada wartawan, usai pertemuan dengan Menpora, belum lama ini.

Menyangkut seperti apa penggabungan kompetisi itu akan dilakukan, Djohar hanya memberikan sedikit gambaran saja. "Misal, dua tim yang memuncaki klasemen diadu. Pasti ramai dan penonton senang," papar Djohar. "Itu terobosan untuk mencairkan kebuntuan yang ada dan mengembangkan rekonsiliasi sampai beres," tambahnya.

Demi memuluskan upaya rekonsiliasi tersebut, Djohar bahkan sudah menyatakan siap bertemu dengan pihak yang berseberangan yang diwakili oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). "Saya selalu terbuka. tapi ini ide yang sarankan saja, biar keduanya saling jalan lalu akhir tahun akan dilakukan audit. Semoga masalah ini bisa cepat selesai," tukas Djohar. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fergie: Suarez Aib Bagi Liverpool


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler