JAKARTA - Hubungan bilateral Indonesia dengan Australia bakal memanas. Pemicunya adalah protes dari kalangan dokter negeri Kanguru itu kepada pemerintah Indonesia. Mereka protes atas peredaran minuman keras (miras) oplosan di negeri ini.
Protes kalangan dokter Australia itu telah sampai ke telinga Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti.
"Protes itu disampaikan semacam IDI-nya Australia melalui pemerintah Australia untuk disampaikan ke pemerintah Indonesia," katanya di tasakuran 24 tahun lahirnya LPPOM MUI di Jakarta kemarin.
Ali Ghufron mengatakan wajar saja jika organisasi profesi dokter tadi protes ke pemerintah Indonesia. Sebab peredaran miras oplosan telah merenggut sedikitnya dua nyawa warga Australia yang sedang melancong di Indonesia.
Yakni seorang olahragawan yang tewas di NTT dan seorang lagi meninggal setelah pesta miras oplosan Bali beberapa saat kemudian. Korban turis di Bali itu meninggal setelah dirawat intensif di Australia.
Dia menduga jika para turis itu tidak mengira jika miras yang mereka tenggak itu adalah oplosan. Sebab secara ekonomi para wisatawan dari Australia itu masuk tingkat ekonomi menengah ke atas. Ali Ghufron mengatakan jika kemungkinan besar miras oplosan ini disediakan oleh penjuat atau pemilik kafe dengan motif penipuan. Miras oplosan ini dikemas sedemikian rupa, menyerupai miras impor.
Selain mengancam nyawa wisatawan asing, miras oplosan ini juga berbahaya untuk warga lokal. Ali Ghufron mengatakan beberapa saat lalu sejumlah orang di Jawa Tengah tewas setelah menenggak miras oplosan rame-rame.
Ali Ghufron sudah mengamati lama terkait peredaran miras oplosan kemasan itu. Bahan yang paling lazim dioplos adalah alkohol dengan sepirtus (metanol). "Sudah jelas-jelas metanol atau sepirtus itu racun," katanya. Dua barang itu diperjualkan secara bebas di tengah-tengah masyarakat.
Jajaran Kemeskes terus berkoordinasi memberantas miras oplosan itu. Dia mengatakan peran kepolisian menjadi ujung tombak dalam pemberantasan miras oplosan itu. Sebab nyawa masyarakat menjadi taruhannya.
Ali Ghufron juga mengatakan, pemberantasan miras oplosan ini juga penting untuk membangun citra positif Indonesia di mata negara lain. Terutama Australia, Amerika, dan negara lain di Eropa yang warganya berduyun-duyun melancong ke Indonesia. (wan)
Protes kalangan dokter Australia itu telah sampai ke telinga Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti.
"Protes itu disampaikan semacam IDI-nya Australia melalui pemerintah Australia untuk disampaikan ke pemerintah Indonesia," katanya di tasakuran 24 tahun lahirnya LPPOM MUI di Jakarta kemarin.
Ali Ghufron mengatakan wajar saja jika organisasi profesi dokter tadi protes ke pemerintah Indonesia. Sebab peredaran miras oplosan telah merenggut sedikitnya dua nyawa warga Australia yang sedang melancong di Indonesia.
Yakni seorang olahragawan yang tewas di NTT dan seorang lagi meninggal setelah pesta miras oplosan Bali beberapa saat kemudian. Korban turis di Bali itu meninggal setelah dirawat intensif di Australia.
Dia menduga jika para turis itu tidak mengira jika miras yang mereka tenggak itu adalah oplosan. Sebab secara ekonomi para wisatawan dari Australia itu masuk tingkat ekonomi menengah ke atas. Ali Ghufron mengatakan jika kemungkinan besar miras oplosan ini disediakan oleh penjuat atau pemilik kafe dengan motif penipuan. Miras oplosan ini dikemas sedemikian rupa, menyerupai miras impor.
Selain mengancam nyawa wisatawan asing, miras oplosan ini juga berbahaya untuk warga lokal. Ali Ghufron mengatakan beberapa saat lalu sejumlah orang di Jawa Tengah tewas setelah menenggak miras oplosan rame-rame.
Ali Ghufron sudah mengamati lama terkait peredaran miras oplosan kemasan itu. Bahan yang paling lazim dioplos adalah alkohol dengan sepirtus (metanol). "Sudah jelas-jelas metanol atau sepirtus itu racun," katanya. Dua barang itu diperjualkan secara bebas di tengah-tengah masyarakat.
Jajaran Kemeskes terus berkoordinasi memberantas miras oplosan itu. Dia mengatakan peran kepolisian menjadi ujung tombak dalam pemberantasan miras oplosan itu. Sebab nyawa masyarakat menjadi taruhannya.
Ali Ghufron juga mengatakan, pemberantasan miras oplosan ini juga penting untuk membangun citra positif Indonesia di mata negara lain. Terutama Australia, Amerika, dan negara lain di Eropa yang warganya berduyun-duyun melancong ke Indonesia. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Tegaskan Kecelakaan Tucuxi Tak Ada Kelalaian
Redaktur : Tim Redaksi