Dokter Bismarck: Setia Kepada Pasangan Cegah Kanker Serviks 

Senin, 08 Februari 2021 – 18:01 WIB
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Hospitals Manado Bismarck Joel Laihad. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menduduki peringkat kedua kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

Laporan Global Cancer Observatory di 2018 memperkirakan terdapat 32.469 kasus kanker serviks per tahun di Indonesia dan angka kematian mencapai 18.279 orang.

BACA JUGA: Vaksinasi HPV pada Anak Perempuan Cegah Kanker Serviks

Angka itu kemudian bertambah. Pada 2019, penderita kanker serviks di Indonesia meningkat menjadi 21 ribu kasus baru setiap tahunnya. Padahal pada 2016, total jumlah kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 348.809 kasus.

"Kanker serviks merupakan kanker kedua terbanyak di Indonesia yang menyerang perempuan setelah kanker payudara," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Hospitals Manado, dr Bismarck Joel Laihad, Sp.OG(K), pada webinar Health Talk 'Penyebab dan Pencegahan Kanker Serviks', baru-baru ini.

BACA JUGA: Ledies, Ini Tanda-tanda Awal Kanker Serviks Mengintai

Ironisnya, 80 persen dari penderita kanker serviks datang dalam stadium lanjut dan 94 persen pasien dari kasus tersebut meninggal dalam dua tahun.

Hal ini tidak lepas dari lambatnya penanganan karena ketidaktahuan penderita.

BACA JUGA: Anunya Pria juga Bisa Terpapar Virus Penyebab Kanker Serviks

"Kanker serviks ini tidak bisa dilihat atau diraba karena terdapat di dalam anatomi tubuh wanita sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit," ujarnya.

Menurut dokter Bismarck, ada dua penyebab utama kanker serviks.

Pertama, melakukan hubungan seksual secara rutin berganti-ganti pasangan. Selain itu kebiasaan merokok pada perempuan.

"Itu semua turut memicu kehadiran virus dari Human Papillomavirus (HPV). Gejala umum yang timbul biasanya berupa keputihan dan menyebabkan cairan yang berbau tidak sedap, meski tidak semua keputihan itu tanda kanker," ujarnya.

Dia menjelaskan, sekitar 90 persen penularan infeksi virus HPV penyebab kanker serviks terjadi melalui hubungan seksual dan sepuluh persen sisanya non-seksual.

Secara umum pasien terjangkiti kanker serviks sebesar 70 persen dalam keadaan stadium 2B atau stadium lanjut dan harus dilakukan operasi.

"Biasanya mereka mengeluh susah buang air kecil atau susah buang air besar, juga keputihan di organ kewanitaan. Meski tidak semua keputihan merupakan gejala kanker serviks," katanya.

Dokter Bismarck juga memberikan tips agar kaum wanita terhindar dari penyakit ini, yaitu melakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi.

Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan, menghindari pembersihan bagian genital dengan air kotor.

"Hentikan kebiasan merokok. Hindari hubungan layaknya suami istri di usia dini, selalu setia dan tidak bergonta-ganti pasangan, apalagi diikuti dengan hubungan seksual. Kemudian melakukan pemeriksaan pap smear minimal dua tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan layaknya suami istri," katanya.

Nah, bagi yang belum pernah melakukan hubungan seksual, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV baik dilakukan saat berusia 9-26 tahun, artinya mencegah kanker serviks sudah bisa dilakukan sejak usia dini.

"Yang terakhir adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin C dan E. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler