Ledies, Ini Tanda-tanda Awal Kanker Serviks Mengintai

Senin, 01 Februari 2021 – 15:17 WIB
Ilustrasi wanita. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, MARS menyebut sejumlah gejala awal kanker serviks mengintai.

Menurutnya, sebagian besar pasien kanker serviks tidak mengetahui mereka mengidap penyakit tersebut.

BACA JUGA: Anunya Pria juga Bisa Terpapar Virus Penyebab Kanker Serviks

"Sebab, kanker serviks adalah kanker yang sangat sulit dideteksi pada stadium awal, karena memang tidak ada gejala yang terlihat dan keluhan apapun dari pasien," ujar Soeko dalam webinar bertajuk 'Lindungi Diri dan Orang Terkasih dari Kanker Serviks' akhir pekan lalu.

Kendati demikian ada beberapa tanda yang menunjukkan anomali pada area leher rahim yang sudah terpapar human papilloma virus (HPV) sebagai penyebab kanker serviks.

BACA JUGA: Konsumsi Lebih dari 4 Porsi Makanan Olahan Tingkatkan Risiko Kematian

Salah satunya adalah terjadinya keputihan yang tidak wajar.

Perempuan perlu waspada bila mengalami keputihan dengan konsistensi yang tidak biasa, berbau tak sedap, disertai sensasi terbakar serta gatal di dalam dan sekitar area vagina.

BACA JUGA: Banyak Susu Formula Mengandung Gula, Lebih Baik Lanjut Beri ASI

Dokter spesialis ginekologi onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta, Widyorini Lestari Hutami Hanafi Sp.OG (K) Onk mengatakan, gejala berupa keputihan tidak wajar tersebut akan terjadi bila penderita kanker setidaknya sudah memasuki stadium 1B.

"Gejala seperti keputihan itu biasanya sudah memasuki stadium yang sudah agak parah. Kemudian adanya pendarahan saat bersenggama atau di luar siklus haid," ujar Widyorini.

Selain keputihan yang tidak wajar, gejala berupa nyeri pada area pinggul yang menjalar hingga pergelangan kaki juga perlu diwaspadai.

"Bila sudah merasa nyeri pinggul yang menjalar hingga kaki dan sulit buang air kecil, baiknya segera memeriksakan diri ke dokter," kata Widyorini.

Widyorini kemudian menyatakan hal serupa dengan Soeko, bahwa lesi pra-kanker serviks tidak bergejala, sehingga gejala-gejala seperti keputihan tidak wajar baru nampak ketika penderita sudah memasuki stadium lanjut.

Untuk itu Widyorini mengingatkan pentingnya perubahan pola pikir perempuan.

Supaya melakukan pencegahan berupa vaksinasi HPV serta melakukan skrining berupa papsmear dan tes HPV DNA, tanpa menunggu munculnya gejala kanker serviks.

"Jangan datang ke dokter ketika sudah bergejala, tapi masih sehat pun juga harus skrining supaya ketika ditemukan lesi prakanker bisa langsung diterapi," kata Widyorini.

Bila vaksinasi HPV dapat dilakukan sejak anak perempuan berusia 9 tahun, maka pap smear paling cepat dapat dilakukan setelah dimulainya hubungan intim untuk pertama kali.

Widyorini berpesan bahwa pap smear sebaiknya dilakukan setiap satu tahun sekali, sedangkan tes HPV DNA dapat tiga tahun sekali kalau hasilnya negatif.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler