jpnn.com, JAKARTA - Mantan dokter Persija I Nyoman Winata mengungkapkan hanya 34 persen masyarakat Indonesia yang berpartisipasi dalam olahraga.
Jumlah itu dinilai sangat kecil dibanding targetnya untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Ini Makna dan Filosofis Logo Haornas ke-38 Tahun 2021
"Kami menginginkan sekitar 70 persen masyarakat kita berolahraga," kata I Nyoman dalam program Bicara Kekinian Mencari Solusi (Bikin Risol) memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ditayangkan pada akun JPNN.com di Youtube, Kamis (9/9).
Dokter I Nyoman juga membeberkan hasil suatu penelitian yang menyebut bahwa rata-rata masyarakat Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah per hari.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Kontroversial Bupati Banjarnegara, Kiai Chamzah Chasan Angkat Bicara
Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan rata-rata langkah per hari yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Rata-rata langkah per hari yang disarankan oleh WHO 10 ribu langkah," ujarnya.
BACA JUGA: Menpora Amali: DBON akan Diluncurkan Presiden Jokowi saat Peringatan Haornas
Selain itu, dia mengaku prihatin dengan jumlah pelajar Indonesia yang mau berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
"Hanya sekitar 2,1 persen siswa aktif berolahraga," ucap I Nyoman.
Kurangnya minat pelajar dalam berolahraga, kata I Nyoman, membuat jiwa sportivitas antarsesama menjadi ikut berkurang.
I Nyoman membandingkan kondisi ini dengan minat olahraga warga Australia yang tinggi dengan 2,3 juta penduduk yang berstatus sebagai pelajar.
Dia mengungkapkan 22 persen dari penduduk Australia yang berusia di atas 15 tahun aktif berolahraga sehingga kebugaran yang dimiliki mereka baik.
"Tingkat kebugaran anak-anak di atas 15 tahun 35,9 persen dan 29,3 persen usia 5-15 tahun ini aktif berolahraga. Ini sangat sangat luar biasa," papar I Nyoman.
Dokter itu berharap masyarakat Indonesia bisa meningkatkan aktivitas fisik agar kebugaran tubuh dan daya tahan tubuh bisa menjadi lebih baik. (mcr9/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih