MAKASSAR -- Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel segera melakukan uji balistik terkait peluru yang bersarang di kepala bocah berusia 13 bulan, Fatir Muhammad. Uji balistik dilakukan untuk mengetahui jenis peluru tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi mengatakan, polisi masih menunggu peluru yang diangkat oleh pihak Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Setelah peluru itu diserahkan, polisi baru bisa memulai penyelidikan kepemilikan peluru itu.
Endi mengatakan, uji balistik dibutuhkan untuk mengenal jenis peluru itu. Setelah jenis peluru diketahui, polisi bisa mencari kecocokan senjata asal peluru itu. "Kita uji balistik untuk mengenal jenis pelurunya dulu," jelasnya.
Peluru yang diduga menyasar ke korban diketahui sudah bersarang di kepala Fatir sejak 18 hari lalu. Pihak rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar akhirnya berhasil mengeluarkan peluru dari kepala Fatir, Senin 18 Februari.
Kepala Bagian Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo, dr Ilham mengatakan, pengangkatan peluru dikepala Fatir dilakukan melalui operasi. Operasi di kepala Fatir dilakukan 09.00. Meski telah dioperasi, Fatir masih belum sadarkan diri. "Kondisinya masih belum sadar. Seperti waktu baru terkena peluru," jelas Ilham melalui telepons selularnya.
Dia mengatakan, pihak rumah sakit masih mengamankan peluru itu untuk sementara. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menyerahkan peluru itu ke polisi. Terkait bentuk peluru, Ilham enggan membeberkan bentuk peluru itu. "Pelurunya ada sama kami. Tapi kalau tanyakan bentuk pelurunya, silahkan tanyakan ke polisi," jelas dia.(eka)
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi mengatakan, polisi masih menunggu peluru yang diangkat oleh pihak Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Setelah peluru itu diserahkan, polisi baru bisa memulai penyelidikan kepemilikan peluru itu.
Endi mengatakan, uji balistik dibutuhkan untuk mengenal jenis peluru itu. Setelah jenis peluru diketahui, polisi bisa mencari kecocokan senjata asal peluru itu. "Kita uji balistik untuk mengenal jenis pelurunya dulu," jelasnya.
Peluru yang diduga menyasar ke korban diketahui sudah bersarang di kepala Fatir sejak 18 hari lalu. Pihak rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar akhirnya berhasil mengeluarkan peluru dari kepala Fatir, Senin 18 Februari.
Kepala Bagian Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo, dr Ilham mengatakan, pengangkatan peluru dikepala Fatir dilakukan melalui operasi. Operasi di kepala Fatir dilakukan 09.00. Meski telah dioperasi, Fatir masih belum sadarkan diri. "Kondisinya masih belum sadar. Seperti waktu baru terkena peluru," jelas Ilham melalui telepons selularnya.
Dia mengatakan, pihak rumah sakit masih mengamankan peluru itu untuk sementara. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menyerahkan peluru itu ke polisi. Terkait bentuk peluru, Ilham enggan membeberkan bentuk peluru itu. "Pelurunya ada sama kami. Tapi kalau tanyakan bentuk pelurunya, silahkan tanyakan ke polisi," jelas dia.(eka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Usut Dugaan Gratifikasi di Situbondo
Redaktur : Tim Redaksi