Dokter Walta: Pasien Kanker Aman Divaksinasi Covid-19, Jangan Takut

Minggu, 08 Agustus 2021 – 16:51 WIB
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr Walta Gautama ST, SpB(K)Onk. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr Walta Gautama ST, SpB(K)Onk menyatakan pasien kanker tidak perlu takut divaksinasi Covid-19.

Pasalnya, risiko kematian bagi pasien kanker yang terkena Covid-19 lima kali lebih besar dibandingkan pasien nonkomorbid yang hanya sekitar lima persen.

BACA JUGA: Peristiwa Mengerikan Ini Terjadi di Bandung, Para Orang Tua Harus Hati-hati

"Jadi, risiko kematian pasien kanker yang kena Covid-19 lebih tinggi makanya kami sejak awal sudah mendorong agar pasien kanker masuk dalam prioritas pemberian vaksin," kata dr Walta dalam konferensi pers virtual, Minggu (8/8).

Dijelaskannya, pasien kanker yang sudah survival tiga sampai lima tahun, kondisinya fit, dan tidak dalam fase pengobatan yang bisa menurunkan imunitas, pada dasarnya aman divaksinasi.

BACA JUGA: Memikul Beban Sebagai Cucu Soekarno & Anak Megawati, Puan Maharani Punya Gaya Kepemimpinan Seperti Apa?

Sebenarnya kata Dokter Walta, pasien kanker akan berani divaksinasi bila dilakukan berkelompok. Hal itulah yang membuat PERABOI menggelar vaksinasi massal bagi pasien kanker dan masyarakat umum.

Vaksinasi massal yang diselenggarakan PERABOI dan Komando Distrik Militer 0510/Tigaraksa Kodam Jaya Kabupaten Tangerang pada Minggu (8/8) di The Springs Club Summarecon Serpong Tangerang Selatan diikuti lebih dari 1.300 peserta.

BACA JUGA: Polisi Sedang Memburu 2 Manusia Silver, Lihat Saja Tingkahnya, Ada yang Kenal Mereka?

"Yang menggembirakan, sekitar 600 pasien kanker lho yang ikut vaksinasi. Bahkan bukan hanya pasien kanker padat yang datang, kanker darah, kanker paru juga banyak yang ikut," ujarnya.

Sikap antusias para pasien kanker ini, lanjutnya, menunjukkan kalau penderita komorbid  timbul keberaniannya untuk ikut vaksin bila melihat ada rekan-rekannya ikut.

Itu sebabnya, dr Walta berharap apa yang sudah dilaksanakan PERABOI ini bisa diikuti daerah lain. Apalagi pasien kanker adalah kelompok yang berisiko mengalami gejala berat dan kematian jika terinfeksi Covid-19.

Dokter Walta menyampaikan bahwa data dari tiga rumah sakit besar di Indonesia (RS Kanker Dharmais, RS Hasan Sadikin Bandung dan RS Sanglah Bali) menunjukkan bahwa angka kematian pasien kanker dengan Covid-19 berkisar antara 20 persen sampai 23 persen dengan angka kesakitan dan kematian terbesar pada pasien kanker payudara.

“Itu sebabnya kami memilih menyelenggarakan bakti sosial berupa vaksinasi massal bagi pasien kanker. Sasarannya adalah pasien kanker dan keluarganya yang tinggal di Jakarta, Tangerang dan sekitarnya," bebernya.

Dia menambahkan, penapisan pasien kanker yang layak menerima vaksinasi dilakukan langsung oleh 15 dokter ahli bedah Onkologi yang dalam kesehariannya memang berpraktik menangani pasien kanker. 

Sementara, Komandan Kodim 0510/Tigaraksa Letkol Inf Bangun Siregar menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah menuju Indonesia bebas Covid-19.

Sejumlah komunitas suportif kanker seperti Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Cancer Information and Support Center Association (CISC), Pita Pink, Lovepink, dan Komunitas Peduli Kanker Payudara juga terlibat dalam vaksinasi massal tersebut.

"Kami mendorong penyintas kanker untuk menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya karena bisa langsung berkomunikasi dengan dokter ahli bedah Onkologi bila ada keraguan terhadap vaksinasi bagi pasien kanker," tutur Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler