jpnn.com - JAKARTA - Fungsionaris DPP Partai Golkar Ahmad Dolly Kurnia menginginkan partainya kembali menjadi partai nasional terbuka atau inklusif nasional. Menurut Dolly, Golkar selama ini dikesankan bergeser menjadi partai pengusaha.
“Tidak boleh lagi ada label (partai pengusaha),” terang Dolly dalam diskusi bertajuk Re-Branding Partai Golkar di Jakarta, Minggu (28/2).
BACA JUGA: Ini Nama-nama yang Siap Bertarung di 2017
Dia menambahkan, Golkar harus kembali sebagai partai yang bisa menangkap semua aspirasi masyarakat secara terbuka. Karena itu, Golkar diharapkan berisi generasi baru.
“Untuk apa? Agar bisa menggapai pemilih pemula yang 2019 jumlahnya sudah mencapai ratusan juta. Ini harus menjadi perhatian khusus karena pemilih 2009 itu banyak pemilih muda dan pemula,” kata Dolly
BACA JUGA: Dekati NasDem, Hanura, Demokrat, Mengaku Didukung Eks Kombatan
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, mengatakan, munas merupakan solusi terbaik untuk mengatasi kisruh internal di Golkar. Sebab, munas melibatkan pemilik hak suara. Syaratnya, munas harus berjalan fair.
“Jangan disertai money politic, itu berbahaya. Sebab, kalau pakai money politic hampir pasti partai akan dikelola seperti perusahaan,” kata Emrus. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Raihan Kursi DPRD Kecil, NasDem Pede Usung Kader
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nih, 2 Jago SBY Disiapkan Lawan Ahok
Redaktur : Tim Redaksi