jpnn.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberikan bantuan ventilator kepada Indonesia untuk menangani wabah Covid-19. Hal itu disampaikan Trump saat berbicara dengan Presiden Joko Widodo via telepon pekan lalu.
Anggota Komisi IX DPR M Nabil Haroen menilai bantuan ventilator dari Pemerintah AS untuk Indonesia itu merupakan kerja sama yang bagus dua negara. Perlu diketahui, hampir semua negara-negara yang sedang berjibaku dalam penanganan Covid-19 membutuhkan ventilator.
BACA JUGA: Lewat Twitter, Donald Trump Sebut Presiden Jokowi Minta Ventilator
“Pemerintah AS juga memberikan bantuan tidak hanya Indonesia, tetapi ke beberapa negara Amerika Latin, semisal Ekuador, El Savador, dan Honduras,” kata Nabil.
Nabil menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah bekerja keras untuk penanganan Covid-19. Berbagai cara dan strategi telah dilakukan. Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran besar, Rp 405,1 triliun untuk penanganan Covid-19 dari berbagai aspeknya.
BACA JUGA: Gus Nabil Singgung Soal Karantina Wilayah Akibat Wabah Corona, Begini Catatannya
“Kita harus mendukung langkah-langkah pemerintah Indonesia untuk menuntaskan program-program penanganan Covid-19,” ungkap politikus PDI Perjuangan ini.
Nabil menyatakan bahwa kebijakan pemerintahan Joko Widodo harus dibaca dalam skala prioritas untuk penanganan Covid-19. Kesepakatan ekonomi atau pinjaman dana, itu wilayah Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan pihak terkait.
BACA JUGA: Andrea Dian Heran Ada Pasien Covid-19 Merokok Saat Isolasi
“Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pemerintah, tetapi jikalau ada pinjaman dana pemerintah Indonesia ke pihak mana pun, jangan sampai merugikan warga negeri ini dalam jangka panjang,” jelas sosok yang karib disapa Gus Nabil itu.
Ia menegaskan Indonesia harus bangkit dengan riset-riset obat herbal. Indonesia punya sumber daya alam melimpah, juga sumber daya manusia yang bagus. Potensi ini harus disatukan dengan kebijakan pemeritah, mendukung riset dan pengembangan produk herbal.
“Kita dukung petani, kita dorong periset, kita temani pelaku industrinya, lalu digarap dengan regulasi yang jelas. Bahkan, Indonesia bisa mengambil peluang untuk memasok obat herbal di pasar internasional, jika punya produk yang telah diujicoba dan diakui oleh lembaga kesehatan internasional,” kata ketua umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdatul Ulama itu. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy