jpnn.com, OTTAWA - Penutupan perbatasan Amerika Serikat dan Kanada diperpanjang sampai 21 Oktober 2020, tetapi Presiden AS Donald Trump pada Jumat (18/9) justru mengatakan pembatasan akibat pandemi COVID-19 itu akan “segera” dicabut.
“Kami melihat ke perbatasan dengan Kanada. Kanada ingin perbatasan dibuka dan kami ingin semua kembali normal,” kata Trump saat diwawancarai wartawan di Washington. “Kami akan segera membuka perbatasan,” ujar presiden.
BACA JUGA: Trump Resmi Memblokir TikTok dan WeChat di Toko Aplikasi
Sejauh ini belum ada penjelasan dari Gedung Putih, terkait pernyataan Trump yang ingin membuka perbatasan “secepat mungkin”.
Sementara itu, Menteri Keselamatan Masyarakat Kanada, Bill Blair, lewat unggahan di Twitter, mengonfirmasi pembatasan kegiatan di perbatasan dua negara.
BACA JUGA: Donald Trump: Dalam Waktu Dekat Kita Punya Vaksin Ampuh
“Kami akan terus merujuk pada saran dari ahli kesehatan masyarakat sebelum membuat kebijakan demi memastikan seluruh warga Kanada aman,” kata Blair.
Beberapa narasumber di Washington dan Ottawa minggu ini mengatakan perbatasan kemungkinan ditutup sampai akhir November 2020.
BACA JUGA: Kampanye Trump dan Joe Biden Jadi Target Serangan Peretas di 3 Negara
Walaupun demikian, penutupan perbatasan tidak berdampak pada aktivitas dagang dan perjalanan via udara.
Pembatasan itu berlaku sejak Maret dan telah diperpanjang beberapa kali demi menekan penyebaran COVID-19. Kebijakan itu mulanya dijadwalkan berakhir pada 21 September 2020.
AS juga menutup perbatasan dengan Meksiko yang akan berakhir pada 21 Oktober, kata Pelaksana Tugas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Chad Wolf.
“Kami terus bekerja sama dengan Kanada dan Meksiko untuk menekan penyebaran COVID-19,” kata Wolf lewat unggahannya di Twitter.
AS merupakan negara yang paling terdampak COVID-19. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Kamis melaporkan 6.613.331 orang telah tertular COVID-19 dan jumlah korban jiwa bertambah 1.224 dan totalnya saat ini sebanyak 196.277 jiwa.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Kanada mulai bertambah. Menurut seorang pejabat bidang kesehatan setempat, Kamis, otoritas di Kanada kemungkinan akan kesulitan mengendalikan wabah tersebut. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil